Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kalinya, Obama Kunjungi Masjid di AS Sejak Diangkat Presiden 10 Tahun Lalu

Kunjungan pertama Obama ke sebuah masjid di AS itu dilakukan di tengah kampanye presiden.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pertama Kalinya, Obama Kunjungi Masjid di AS Sejak Diangkat Presiden 10 Tahun Lalu
AP
Presiden AS Barack Obama 

TRIBUNNEWS.COM, AS  - Dari Kairo, Mesir - ke Istanbul, Turki - dan juga ke Jakarta, Indonesia - Presiden Barack Obama telah mengunjungi banyak masjid di seluruh dunia selama tujuh tahun menjabat sebagai pemimpin Amerika Serikat.

Untuk pertama kalinya dalam masa jabatan kepresidenannya, Obama akan mengunjungi sebuah masjid di AS, guna bertemu dengan para Muslim-Amerika di the Islamic Society of Baltimore (ISB) pada hari Rabu (2/2/2016).

"Ini adalah kesempatan untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas Muslim AS bahwa Presiden Amerika Serikat akan tegas membela hak Anda di negara ini untuk beribadah kepada Tuhan sesuai dengan tradisi dan warisan Anda," juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Selasa (2/2).

Obama akan menghadiri diskusi dengan para pemimpin Muslim AS Rabu (3/2) untuk mendengar keprihatinan mereka dan "apa yang ada di pikiran mereka," sebelum berbicara kepada khalayak yang lebih luas di masjid Baltimore, kata Earnest.

"Ini akan menjadi kesempatan untuk melakukan dua hal penting," tambahnya. "Yang pertama adalah untuk menegaskan peran penting Muslim Amerika dalam masyarakat Amerika, dan untuk menegaskan keyakinan kita terhadap prinsip kebebasan beragama."

Melawan retorika anti-Muslim

Kunjungan pertama Obama ke sebuah masjid di AS itu dilakukan di tengah kampanye presiden, di mana kandidat Capres partai Republik Donald Trump menyerukan pendataan terhadap warga Muslim dan diberlakukannya larangan sementara terhadap imigran Muslim untuk memasuki Amerika Serikat, menyusul serangan teroris di San Bernardino, California tanggal 2 Desember lalu.

Berita Rekomendasi

Sementara banyak politisi Partai Republik terkemuka, termasuk Senator John McCain dan sesama bakal calon presiden Jeb Bush, mengutuk usulan Trump soal larangan terhadap imigran Muslim tersebut, bakal Capres partai Republik lainnya, Ben Carson tahun lalu mengatakan bahwa seorang Muslim tidak layak untuk menjadi Presiden AS.

"Saya tidak akan menganjurkan bahwa kita menempatkan seorang Muslim (sebagai Presiden) yang memegang tanggung jawab atas bangsa Amerika," kata Carson dalam sebuah wawancara pada acara stasiun TV NBC "Meet the Press" pada September 2015.

Obama belum menanggapi komentar anti-Muslim oleh para kandidat Capres AS secara langsung, namun telah berbicara secara luas menentang retorika (anti Muslim) tersebut pada beberapa kesempatan, termasuk yang baru saja dilakukannya pada pidato kenegaraan bulan lalu.

Dia menyerukan kepada warga Amerika untuk menolak politik yang menargetkan seseorang berdasarkan perbedaan ras atau agama.

Obama meminta warga Amerika untuk menolak politik yang menargetkan orang-orang karena ras atau agama.

"Ketika para politisi menghina warga Muslim, apakah itu terjadi di luar negeri atau dilakukan oleh sesama warga AS, atau ketika sebuah masjid dirusak, dan anak-anak dipanggil dengan 'julukan negatif' (diskriminatif), hal itu tidak membuat kita lebih aman. Itu adalah sesuatu yang jelas salah," tegas Obama pada pidato kenegaraan 13 Januari lalu.

Muslim harus bisa menjalankan agama (ibadah) mereka tanpa mengalami gangguan dari pemerintah atau menjadi sasaran retorika kampanye yang memecah belah, kata Earnest.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas