Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendeta Utama Zenkojidaikanshin Jepang Lakukan Pelecehan Seks

Pelecehan Komatsu dilakukan terhadap karyawan dua wanita di sana

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pendeta Utama Zenkojidaikanshin Jepang Lakukan Pelecehan Seks
Foto NHK
Komatsu Genchou (82) Pendeta Buddha Utama Zenkoji-daikanshin di Nagano Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pendeta utama Buddha di kuil Zenkoji-daikanshin di Nagano Jepang diminta segera melakukan pengunduran diri karena melakukan pelecehan seks kepada dua wanita pekerja di kuil Buddha tersebut.

"Dua kuil Zenkoji di Nagano dari dari sekte Tendai yang telah dikelola organisasi dan jemaat, karena pelecehan seksual ini mereka meminta pendeta utama tersebut segera mengundurkan diri dari jabatannya," ujar sumber Tribunnews.com Senin ini (27/6/2016).

Pelecehan Komatsu dilakukan terhadap karyawan dua wanita di sana berusia 60 tahunan bulan Agustus 2015.

Kemudian dilakukan lagi Oktober 2015 dengan komentar diskriminatif Komatsu kepada kedua wanita tersebut.

"Gara-gara kamu tahu gak, martabat kuil Zenkoji ini jadi rusak tuh," katanya kepada kedua wanita tersebut.

Seorang wakil dari organisasi dewan imam kepala sekte Tendai yang berada di bawah payung Zenkoji, Michio Nakajima dari lingkaran Noin di kota Nagano mengucapkan, "Keterlaluan skandal itu membuat malu pengurus Kuil Zenkoji. Jika tidak memecahkan masalah dengan mengundurkan diri, tidak mungkin untuk memulihkan kepercayaan kepada para penganut kita semua. Oleh karena itu kita minta dia untuk segera mengundurkan diri supaya kehormatan Zenkoji pulih kembali. "

Berita Rekomendasi

Pihak pengacara Komatsu saat dihubungi TV NHK mengatakan ingin menahan diri dulu tak mau berkomentar apa pun hingga saat ini.

Komatsu lahir di Kyoto pada tahun 1933 dari Zenkojidaikanshin, mendapat pelatihan pendeta Buddha di Hiei Enryakuji, dan ditunjuk sebagai Kanshu atau Kepala Pendeta Buddha pada tahun 2002.

Sejak 17 tahun lalu Komatsu tampaknya banyak ketidakcocokan dengan para pendeta lainnya di sana terutama menyangkut tunjangan dan uang.

Oleh karena itu banyak yang memintanya untuk mengundurkan diri pula di samping kasus pelecehan seksual ini.

Tuntutan 3,3 juta yen diajukan kepada Komatsu untuk ganti rugi pembayaran kepada dua wanita yang telah dilecehkan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas