Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capres AS Donald Trump Jiplak Lagu Queen, Istrinya Plagiat Pidato Michelle Obama

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump dan istrinya Melania Trump punya kasus yang sama.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Capres AS Donald Trump Jiplak Lagu Queen, Istrinya Plagiat Pidato Michelle Obama
the telegraph
Donald Trump menunjuk istrinya, Melania usai mantan model berusia 46 tahun itu berpidato dalam konvensi Partai Republik di Cleveland, Ohio. 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump dan istrinya Melania Trump punya kasus yang sama.

Keduanya dituduh menjiplak hasil karya orang lain.

Melania diduga menjiplak sebagian pidato Michelle Obama saat berpidato di konvensi Partai Republik di Cleveland, Senin (18/7/2016) malam waktu setempat.

Sementara si Donald dituduh menjiplak lagu dari Grup musik rock, Queen.

Queen sudah berulang kali menasihati si Donald ini agar tidak memakai lagunya saat kampanye tapi tidak diindahkan.

Perusahaan rekaman Sony/ATV, yang mengelola katalog lagu-lagu Queen, seperti "We Are the Champion", Selasa (19/7/2016), mengatakan, pihaknya sudah berulang kali meminta Trump tak menggunakan lagu-lagu milik Queen.

Namun, permintaan itu diabaikan dan lagu legendaris "We Are the Champions" dikumandangkan dalam konvensi nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio.

Berita Rekomendasi

Istri Pidato

Dugaan Melania plagiat pidato istri Obama itu muncul tak lama setelah mantan model berusia 46 tahun itu naik ke panggung bersama sang suami untuk memberi kesaksian soal Donald Trump sebagai sosok suami, ayah dan calon pemimpin Amerika Serikat.

Bagian pidato yang menggambarkan nilai-bilai yang membentuk kehidupannya mengingatkan pada pidato Michele Obama dalam konvensi Partai Demokrat 2008.

"Orangtua saya menekankan nilai-nilai, bahwa saya harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang saya inginkan dalam kehidupan. Kata-katamu adalah ikatan dan kamu harus lakukan apa yang kamu katakan dan tepati janji," ujar Melania dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Saya harus memperlakukan orang lain dengan penuh hormat. Mereka juga mengajarkan untuk menunjukkan nilai-nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Itulah pelajaran yang saya juga berikan kepada putra saya," tambah Melania.

Melania melanjutkan, bahwa nilai-nilai yang dia peroleh dari orangtuanya harus diajarkan juga kepada generasi mendatang.

"Sebab, kami menginginkan anak-anak kami di negeri ini memahami bahwa satu-satunya yang membatasi raihanmu adalah kekuatan mimpi dan keinginanmu mewujudkan mimpi itu," kata perempuan kelahiran Slovenia itu.

Lalu seperti apa pidato Michelle Obama delapan tahun lalu di konvensi Partai Demokrat?

"Barack dan saya dibesarkan dalam nilai-nilai yang sama yaitu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kami inginkan dalam kehidupan, kata-kata kami adalah ikatan dan kami harus melakukan apa yang kami katakan," kata Michelle kala itu.

"Kami harus memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan harga diri, bahkan terhadap orang yang tak kami kenal dan bahkan di saat kami tak sependapat dengan orang itu," tambah Michelle.

"Barack dan saya merancang kehidupan berdasarkan nilai-nilai itu dan memberikannya ke generasi berikut. Sebab, kami ingin anak-anak kami, anak-anak negeri ini, memahami bahwa satu-satunya batas untuk capaianmu adalah mimpi dan kemauanmu mewujudkan mimpi itu," tambah Michelle.

Pidato Melania Trump merupakan salah satu kejadian menonjol dalam konvensi kacau yang sedianya meresmikan Donald Trump sebagai calon presiden dari Partai Republik.

Queen Stres

Perusahaan rekaman Sony/ATV, yang mengelola katalog lagu-lagu Queen, seperti "We Are the Champion", Selasa (19/7/2016), mengatakan, pihaknya sudah berulang kali meminta Trump tak menggunakan lagu-lagu milik Queen.

Namun, permintaan itu diabaikan dan lagu legendaris "We Are the Champions" dikumandangkan dalam konvensi nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio.

Bulan lalu, gitaris Queen, Brian May, juga lewat blognya memprotes penggunaan lagu-lagu grup musik asal Inggris itu di dalam kampanye-kampanye Donald Trump.

"Atas nama Queen, kami merasa frustrasi karena lagu-lagu itu terus digunakan meski telah berulang kali kami meminta agar lagu tersebut tak digunakan. Permintaan kami diabaikan Trump dan tim kampanyenya," demikian pernyataan Sony/ATV.

Queen juga menyampaikan rasa tak sukanya terkait penggunaan "We Are the Champions" dalam konvensi di Cleveland, Ohio.

"Penggunaan lagu tanpa otorisasi di konvensi Partai Republik bertentangan dengan keinginan kami," demikian Queen lewat akun Twitter-nya.

Lagu tersebut digunakan mengiringi penampilan singkat Donald Trump di panggung konvensi beberapa saat sebelum sang istri, Melania, memberikan pidato.

"Queen tak ingin musik mereka diasosiasikan dengan debat politik apa pun di negara mana pun. Queen tak ingin 'We Are the Champions' dianggap sebagai dukungan terhadap Trump dan pandangan politik partai politik," demikian pernyataan Sony/ATV.

"Kami yakin dan berharap Tuan Trump dan tim kampanyenya akan menghormati permintaan ini di masa depan," tambah pernyataan itu.

Tak hanya Queen, grup musik lain seperti The Rolling Stones juga meminta Donald Trump tak menggunakan lagu-lagu mereka pada masa kampanye politik.

Demikian juga Adele dan Aerosmith yang meminta agar lagu-lagu mereka tak diputar untuk menyemangati para pendukungnya.

Neil Young juga keberatan lagunya "Rockin' in the Free World" digunakan sebagai pembuka kampanye Trump tahun lalu.

Permintaan serupa juga datang dari Elton John yang tak ingin lagu-lagunya digunakan dalam ajang kampanye.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas