Giliran Donald Trump Serang Tokoh-tokoh Partai Republik
Secara khusus, Trump menyebut Ketua DPR Paul Ryan yang juga menjadi pejabat tertinggi Partai Republik sebagai "pemimpin yang lemah dan tidak efektif".
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan, ia sekarang tak terpasung dan bebas memperjuangkan AS dengan cara terbaik versinya.
Pernyataan ini dikeluarkan Selasa (11/10/2016) setelah puluhan tokoh senior Partai Republik menjauhkan diri dari Trump menyusul munculnya komentar cabulnya tentang perempuan pada 2005.
Dalam rekaman video itu, Trump membanggakan diri mempunyai keleluasaan untuk meraba-raba perempuan.
Ia mengatakan kini "pasung-pasung telah dilepaskan darinya" sehingga ia dapat "berjuang untuk AS dengan cara seperti yang dikehendakinya".
Menurut Trump, orang-orang dari Partai Republik menyerangnya dari segala penjuru dan ketidaksetiaan mereka lebih sulit dihadapi dibandingkan ketidaksetiaan yang dialami oleh kubu Demokrat.
Secara khusus, Trump menyebut Ketua DPR Paul Ryan yang juga menjadi pejabat tertinggi Partai Republik sebagai "pemimpin yang lemah dan tidak efektif".
Sebelumnya Ryan menegaskan mulai sekarang ia takkan membela atau berkampanye untuk Trump setelah muncul rekaman pembicaraannya yang dinilai melecehkan perempuan.
Sejak rekaman itu mencuat pekan lalu, sekitar 40 anggota Kongres dari Republik telah meninggalkan Trump.
Kendati demikian Partai Republik masih mengatakan tetap akan memberikan dukungan kepada Trump.
Yang juga diserang Trump adalah Senator John McCain, yang sebelumnya mengecam perilaku calon presiden itu.
Trump menyebut McCain "bermulut kotor".