Sensei Jepang Bantu Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Informasi Keselamatan dan Antisipasi Bencana
Pembuatan aplikasi ini juga dalam berbagai bahasa termasuk menggunakan bahasa Jawa
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah aplikasi ponsel telah dibuat para pelajar Universitas Gajah Mada (UGM) khususnya Gamatechno dengan kerjasama serta ide dari sensei Jepang, Toshiya Tsukamoto, visiting profesor UGM, serta Program Doktoral Inovasi Multikultural IAI Universitas Osaka.
"Pada awalnya dari ide saya membuatkan kerangka aplikasi seperti ini itu. Lalu dilanjutkan pembuatan oleh para mahasiswa UGM yang didukung pula oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)," ujar Tsukamoto khusus kepada Tribunnews.com malam ini, Selasa (8/11/2016).
Pembuatan aplikasi ini juga dalam berbagai bahasa termasuk menggunakan bahasa Jawa selain bahasa Indonesia, Jepang, Korea, China, Spanyol, Portugis, Vietnam, Tagalog dan Thailand.
"Saya sangat cinta Jawa dan bahasa Jawa jadi dimasukkanlah bahasa itu ke dalam aplikasi tersebut. Menarik bukan?"katanya.
Aplikasi tersebut menurutnya dapat diunduh dan dipakai secara gratis di mana pun.
Di unduh serta dilakukan dioperasikan di Jepang juga bisa, di Indonesia juga bisa sehingga diharapkan bisa menciptakan jaringan yang lebih luas lagi nantinya dari dan di berbagai negara.
Selain aplikasi bisa memberikan informasi darurat, juga dapat membaca berita terbaru, membaca pedoman keselamatan, laporan bencana, konfirmasi keselamatan serta dilengkapi dengan tombol panik untuk keadaan darurat ke lokasi darurat yang bersangkutan sehingga terdeteksi adanya keadaan darurat di suatu tempat.
Melalui Panic Button tersebut kita menyiapkan dulu berbagai email kawan atau keluarga dekat yang mau diberitakan kalau kita dalam keadaan darurat.
Di Save, termasuk juga suara kita maksimal 10 detik.
Setelah semua disiapkan, di save dengan baik, saat keadaan darurat kita tinggal pencet Panic Botton tersebut, otomatis terkirim ke berbagai email yang kita siapkan tadi.
Penerima akan segera menerima pesan darurat tersebut dari kita (yang telah menyiapkan sebelumnya) dan segera semestinya datang membantu kita yang sedang dalam keadaan darurat.