Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto Pendekar Batak Jadi Viral di Media Sosial Jepang

Foto pendekar Batak Sumatera Utara yang dibuat tahun 1870 oleh Kristen Feilberg menjadi viral di komunitas orang Jepang medsos saat ini.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Foto Pendekar Batak Jadi Viral di Media Sosial Jepang
Istimewa
Pendekar Batak tahun 1870 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Foto pendekar Batak Sumatera Utara yang dibuat tahun 1870 oleh Kristen Feilberg atau Christen Schjellerup Feilberg (1839-1919), seorang fotografer Denmark, menjadi viral di komunitas orang Jepang medsos saat ini.

Pembicaraan suku bangsa ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang tujuh warga negara masuk ke AS baru-baru ini.

Warga Jepang menganggap hal itu sebagai tindakan diskriminasi AS kepada bangsa lain. Namun ada pula yang enganggap Trump sebagai pendekar AS memperjuangkan hanya demi negaranya.

Dari sanalah beberapa warga Jepang mencari tahu berbagai suku bangsa termasuk menemukan foto Feilberg tersebut.

Seorang warga Jepang, Kitamura kepada Tribunnews.com, Jumat (10/2/2017) menganggap foto tersebut bagus dan bukti Indonesia bisa menghargai berbagai suku bangsa sampai saat ini.

"Saya suka Indonesia karena beragam tetapi hidup rukun hingga kini," paparnya.

Berita Rekomendasi

Beberapa warga lain menganggap Jepang perlu jadi nasionalis seperti Trump yang tampaknya dianggap menjaga sepenuhnya kedaulatan AS dengan membatasi diri agar terorisme dan hal-hal ilegal terjauhkan di negara tersebut.

Pada tahun 1860-an sampai 1890-an, Feilberg berpartisipasi dalam ekspedisi ke Sumatera, Singapura, dan Penang.
Pada tahun 1867, dia memamerkan foto di Paris World Exposition dan sekitar tahun 1870 dia bergabung dengan sebuah ekspedisi ke tanah Batak dari Sumatera Timur dengan penjelajah Belanda C de Haan dan kembali dengan 45 sukses "photogrammes".

Kristen Feilberg lahir pada 26 Agustus 1839 di Vester Vedsted dekat Ribe di barat Jutland, Denmark.

Ia adalah putra dari Nikolai Laurentius Feilberg, seorang pemuka agama terkenal, dan Conradine Antonette Caroline Købke.

Dia dilatih sebagai seorang fotografer dan hidup di Hindia Timur.

Setelah menyerahkan mimpinya menjadi seorang pelukis, dia mengikuti kakaknya ke Singapura pada tahun 1862 di mana ia bekerja sebagai agen tembakau dan sebagian lagi menjadi fotografer.

Baca: 'Lewat Satu Detik dari Jam 00.00, Kami Sudah Bisa Membawa Rizieq ke Polda Jabar'

Pada tahun 1864, Feilberg bersama-sama dengan Agustus Sachtler mengambil alih studio fotografi di Singapura dikenal sebagai Sachtler & Co.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas