Terkenal dan Disukai, Indomie "Diklaim" Sebagai Produk Afrika
Produk mi instan Indomie kembali jadi perbincangan ketika menteri perdagangan menyebutnya sebagai salah satu contoh keberhasilan investasi di Afrika.
Editor: Sugiyarto
Betulkah diklaim?
Produk yang mulai diperkenalkan sejak 1982 ini memang sudah mendunia dan dijual di Amerika, Timur Tengah, Australia, dan Afrika.
Walau pada 2010, produknya sempat ditarik di sejumlah toko Taiwan karena karena mengandung pengawet yang dianggap berbahaya.
Perusahaan riset Kantar Worldpanel akhir tahun lalu menempatkannya di posisi ke delapan dalam peringkat produk yang paling banyak dibeli di dunia dalam kategori fast-moving consumer goods.
Di London, produk ini banyak dijual di toko Afrika yang tak ragu menempatkannya di jajaran rak paling depan - dan kadang ditumpuk 20-30 kardus sekaligus.
Tolla Allie, warga Nigeria yang sudah 15 tahun menetap di London, secara berkala membelinya langsung satu atau dua kardus, karena akan lebih murah dibandingkan membeli eceran.
"Sepertinya dia tidak tahu itu produk Indonesia, yang dia tahu itu produk Nigeria," kata Mohamad Susilo, wartawan BBC Indonesia di London.
Tapi apakah banyak orang Afrika, atau Nigeria khususnya, menganggap Indomie produk mereka? Mengapa?
Akwasi Sarpong mengatakan, "sejauh yang saya tahu, itu memang produk Indonesia yang dipasarkan global termasuk di Nigeria, lokasi pabrik terbesar mereka di Afrika Barat karena pasar di sana memang besar," jelasnya.
"Satu hal tentang Nigeria adalah mereka pintar menjalankan strategi pemasaran sehingga bisa membuat konsumen percaya dan merasa memiliki produk itu sebagai produk mereka."