Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perisai Penangkal Serangan Rudal THAAD di Korsel Sudah Operasional

Sebuah sistem pertahanan misil kontroversial yang dipasang AS di Korea Selatan dan membuat China berang kini sudah beroperasi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Perisai Penangkal Serangan Rudal THAAD di Korsel Sudah Operasional
lockheedmartin.com
Grafis, ilustrasi, dan penjelasan atas kemampuan sistem pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang ditempatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan di wilayah perbatasan di semenanjung Korea guna menekan Korea Utara. Langkah ini diprotes China yang melihat kehadiran sistem persenjataan THAAD sebagai ancaman bagi mereka. 

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Sebuah sistem pertahanan misil kontroversial yang dipasang AS di Korea Selatan dan membuat China berang kini sudah beroperasi.

Washington dan Seoul pada Juli lalu sepakat untuk memasang terminal high altitude area defense (THAAD) di tengah serangkaian uji coba misil Korea Utara.

"THAAD sudah mencapai tahap kemampuan pencegatan tingkat awal," ujar seorang pejabat Kemenhan AS yang tak mau disebutkan namanya, Selasa (2/5/2017).

Kemampuan baterai THAAD akan ditambah pada akhir tahun ini di saat perangkat keras dan komponen lainnya tiba di Korea Selatan untuk melengkapi sistem itu.

Sistem pertahanan THAAD, yang dipasang di bekas lapangan golf di kota Seongju itu, dirancang untuk mencegat dan menghancurkan misil balistik jarak pendek atau sedang yang tengah dalam tahap akhir perjalanannya.

Pengerahan sistem pertahanan THAAD di Korea Selatan telah membuat China berang yang khawatir akan memengaruhi kemampuan misil balistiknya dan mengganggu keseimbangan regional.

Akibatnya, Beijing memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Korea Selatan termasuk membatalkan kedatangan para turis China ke negeri itu.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, raksasa ritel Korea Selatan, Lotte, bekas pemilik lapangan golf di Seongju itu, juga menjadi sasaran amarah China.

Lotte menjadi "korban" setelah 85 dari 99 tokonya di seluruh China ditutup sedangkan perusahaan otomotif Hyundai menyebut penjualannya di China menurun drastis.

Masalah tak berhenti di China, situasi semakin rumit setelah Presiden Donald Trump mengatakan Korea Selatan harus membayar 1 miliar dolar AS untuk pemasangan sistem THAAD.

"Saya katakan kepada Seoul bahwa akan lebih baik jika mereka membayar. Ini (THAAD) adalah sistem bernilai satu miliar dolar," kata Trump pekan lalu.

"Sistem ini sangat fenomenal karena bisa menembak jatuh misil yang sedang terbang di angkasa," tambah Trump.

Seoul membalas dengan menyebutkan bahwa di bawah kesepakatan yang mengatur keberadaan pasukan Amerika di negeri itu, maka Korea Selatan akan menyediakan lokasi dan infrastruktur sementara Amerika membiayai seluruh operasional THAAD.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas