Tempat Obat Nyamuk dari Porselin Masih Diburu Pembeli di Jepang
Masih ada pembeli tempat nyamuk ini sebagai benda nostalgia kenang-kenangan dan lucu bagi banyak orang untuk tradisional Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Memasuki musim panas, kembali serangga bermunculan termasuk lalat dan nyamuk.
Persiapan pembuatan porselin yang lucu dengan gambar babi dengan kuping dan matanya yang lucu, sebagai tempat obat nyamuk, dilakukan mulai minggu ini oleh pemilik dan pembuatnya, Tetsuya Matsuo (64) di Komonocho Perfektur Mie.
"Kini sudah jauh berkurang pesanan dan pembelinya karena sudah banyak alat canggih bermunculan untuk antisipasi terhadap nyamuk dan serangga," kata Matsuo kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/6/2017).
Meskipun demikian masih ada pembeli tempat nyamuk ini sebagai benda nostalgia kenang-kenangan dan lucu bagi banyak orang untuk tradisional Jepang.
Babi dicitrakan akan melindungi manusia memakan (menakutkan) nyamuk.
Obat nyamuk dimasukkan ke dalam porselin itu atau ditaruh di atasnya, lalu diletakkan di dekat kolam atau tempat-tempat yang diduga banyak nyamuk.
Matsu membuat 10 macam desain untuk porselin babi yang lucu yang dikerjakan sendiri. Sedangkan ukurannya ada empat macam antara lain yang berdiameter 14 cm dan berdiameter 9 cm.
Harga produk yang biasa disebut Kayaributa ini juga bermacam sekitar 1.500 yen per unit karena hasil pekerjaan tangan dan karya seniman daerah terkenal di Perfektur Mie tersebut.
Umumnya pembeli kini banyak kalangan wisatawan karena bentuknya yang lucu. Kalau tak dipakai lagi biasanya jadi tempat pajangan tertentu, jadi setahun penuh bisa digunakan oleh pemiliknya.
Produk model ini dibuat sekitar enam tahun lalu. Sedangkan obat nyamuk di Jepang diperkirakan sudah ada sejak zaman Heian atau mulai tahun 794.