Dalam Sebulan, 472 Warga Sipil Tewas di Suriah
Rangkaian serangan itu dilakukan untuk menghancurkan kekuatan kelompok teroris yang menduduki wilayah-wilayah tertentu di Suriah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di dua provinsi di Suriah sepanjang satu bulan terakhir telah menewaskan 472 warga sipil.
Rangkaian serangan itu dilakukan untuk menghancurkan kekuatan kelompok teroris yang menduduki wilayah-wilayah tertentu di Suriah.
Namun ternyata, banyak warga sipil yang turut menjadi korban.
Lembaga The Syrian Observatory for Human Rights, Jumat (23/6/2017) menyebutkan, angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding periode 30 hari sebelumnya.
Pada periode antara 23 Mei-23 Juni 2017 tercatat menjadi periode kematian warga sipil terbanyak dalam serangan pasukan koalisi di Suriah.
Kepala lembaga pemantau tersebut, Rami Abdel Rahman mengatakan, 222 warga sipil, termasuk 84 anak-anak, terbunuh di Provinsi Deir Ezzor.
Mayoritas penduduk di tempat itu beragama Islam.
Kemudian, sebanyak 250 warga sipil lainnya, termasuk 53 anak-anak, tewas di Provinsi Raqa.
Di wilayah ini, pasukan koalisi AS berusaha mengusir para teroris dari Raqa, yang selama ini menjadi benteng mereka.
Rahman mengatakan kepada AFP, capaian angka kematian terbaru tersebut membuat keseluruhan korban sipil sepanjang keberadaan pasukan koalisi menjadi 1.953 jiwa, termasuk 456 anak-anak, dan 333 wanita.
Periode 30 hari paling mematikan kedua terjadi antara 23 April-23 Mei 2017, di mana 225 warga sipil tewas.
Sebanyak lebih dari 320.000 orang telah terbunuh sejak konflik Suriahmeletus pada tahun 2011. Demikian data yang dilansir lembaga yang berkedudukan di Inggris tersebut.