Terkait Kekerasan di Masjid Al Aqsa, Erdogan Telah Telepon Presiden Israel dan Palestina
Presiden Turki Recep Erdogan menuduh Israel berusaha merebut Masjid Al-Aqsa dari muslim.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Erdogan menuduh Israel berusaha merebut Masjid Al-Aqsa dari muslim.
Erdogan kembali menyuarakan kritiknya terhadap Israel atas kebijakan pengamanan yang diberlakukannya atas Masjid Al-Aqsa.
Dalam pidatonya di Ankara, Turki, Selasa (25/7/2017), Erdogan menuduh Israel sebenarnya tengah mengambil alih Al-Aqsa dari muslim, di balik upayanya melawan aksi terorisme.
Geger Rekaman Driver Taksi Online Terima Layanan Seks dari PSK di Depan Penumpang https://t.co/qm8qHU6JDE via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
"Yang sedang dilakukan Israel sekarang adalah berupaya merebut Masjid Al-Aqsa dari tangan muslim," kata Erdogan.
"Semua orang yang tahu Israel pasti sadar bahwa larangan-larangan yang diberlakukan atas Masjid Al-Aqsa bukan soal keamanan," ucapnya lagi.
Erdogan juga mendesak tiap muslim agar membantu untuk melindungi Masjid Al-Aqsa.
"Ketika pasukan Israel secara cuek menodai tanah Al-Aqsa dengan sepatu perang dan mempergunakan isu-isu lain sebagai wacananya, lalu menumpahkan darah di sana, satu-satunya yang menjadi alasan adalah karena kita belum secara maksimal mengklaim penuh Yerusalem," tutur Erdogan.
Di samping itu, Erdogan mengecam sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan terhadap beberapa sinagoga di Turki oleh sejumlah ekstremis.
Menurutnya, aksi seperti itu hanyalah sebuah kekeliruan yang hanya membalas ketidakadilan dengan sebuah ketidakadilan yang lain.
Sebelumnya, atas situasi kisruh di Masjid Al-Aqsa, Erdogan telah memastikan bahwa muslim sedunia tak akan diam.
Dalam sebuah konferensi pers di Bandara Atatürk Istanbul, Minggu (23/7/2017), Erdogan mendesak otoritas Israel agar tidak menggunakan kekerasan, yang dinilai makin memperkeruh suasana di sana.
"Al-Aqsa bukan hanya milik muslim Palestina, tapi juga menjadi tempat suci yang dihormati oleh 1,7 miliar muslim di seluruh dunia," kata Erdogan.
Pekan lalu, Erdogan telah melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel Reuven Rivlin.
Dalam pembicaraan tersebut, dibahas soal pelanggaran terhadap hak-hak muslim Palestina oleh otoritas Israel.
Erdogan pun menghubungi Presiden Perancis Emmanuel Macron soal itu pada Sabtu (22/7/2017). (Daily Sabah/Haaretz)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.