Lihat 'Becak' Jepang, Pelajar SD Al Azhar Ingat Becak di Indonesia
Becak itu menurutnya baik sekali karena alamiah oleh tenaga manusia tak ada bensin yang harus bayar mahal
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Melihat jinriksha atau kereta seperti becak ditarik tenaga manusia, pelajar sekolah dasar (SD) Islam Al-Ahzar 17 Bintaro (SD Al-Azhar) Davina Arifabillah (10) ingat akan becak di Indonesia.
"Sayang sekali becak dihapuskan di Jakarta ya," papar Davina yang tinggal di Pondok Pinang khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (2/8/2017) setelah menjadi penarik Jinriksha di Asakusa Tokyo.
Becak itu menurutnya baik sekali karena alamiah oleh tenaga manusia tak ada bensin yang harus bayar mahal dan berpolusi serta ramah lingkungan.
"Menggunakan becak paling juga tenaga manusia yang capai saja tapi alamiah dan lingkungan tetap terlestarikan dengan baik."
Oleh karena itu mungkin baik sebenarnya kalau becak tetap dioperasikan di Jakarta terutama di daerah perumahan rakyat sehingga penduduk nya juga ikut terbantu.
Davina dan Raisa Mutia Mikoyan (9) dari SD Al Azhar diundang ke Jepang sebagai sekolah yang terpilih mewakili Indonesia selain juga pelajar dari SD Regina Pacis dalam acara Kid Witness News (KWN) Global Contest yang diselenggarakan oleh Panasonic Corporation.
Pengumuman Grandprix Utama dilakukan Jumat (4/8/2017) dari 18 negara dan 100 sekolah yang ikut terundang ke Tokyo.
Sebanyak 8 orang Indonesia diundang hadir masing-masing dua pelajar dari dua SD tersebut, masing-masing satu guru dari masing-masing SD tersebut serta dua orang dari Panasonic Indonesia ikut dalam rombongan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.