Setelah 40 Tahun Dokter Ahli Liposuction Jepang Ingin Kembali ke Indonesia
Katsuya mengaku sekitar 40 tahun lalu pernah ke Jakarta bersama para dokter Jepang lain untuk urusan kedokteran.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr Katsuya Takasu PhD, pendiri klinik Takasu sekilas terlihat awet muda di usianya 72 tahun.
Dr Katsuya adalah ahli bedah kecantikan dan ahli Liposuction yang mengoperasikan hal itu resmi pertama di Jepang.
"Saya punya banyak wajah mungkin ya sehingga sering ditanya pihak imigrasi," kata Dr Katsuya Takasu PhD kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/8/2017).
Dia lalu memberikan kartu namanya dengan tiga wajah hasil operasi bedah kecantikan wajah sehingga wajahnya tampak awet muda hingga kini.
Katsuya mengaku sekitar 40 tahun lalu pernah ke Jakarta bersama para dokter Jepang lain untuk urusan kedokteran. Namun kini banyak perubahan dan dia ingin melihatnya kembali.
"Saya ingin ke Indonesia mungkin ya, tapi kesibukan di sini sulit mengatur waktu. Selain itu juga kok jarang ya kelompok dokter Jepang khususnya ahli bedah plastik yang buat presentasi atau seminar di Indonesia. Kalau ada kelompok yang ke Indonesia mungkin akan saya pikirkan ikut lagi berkunjung ke Indonesia," kata dia.
Pengalaman Dokter Takasu mengenai Indonesia diwarnai kuat oleh Dewi Soekarno yang dikenalnya sangat baik. Lalu Tribunnews.com menanyakan apakah Dewi dioperasi bedah plastik kecantikan?
Baca: Kekayaan Dokter Katsuya Takasu Dihabiskan untuk Membantu Orang Susah di Jepang dan Luar Negeri
"Aduh, itu kan rahasia pribadi pasien ya saya tak bisa jawab. Tapi saya dekat sekali dengan Dewi," ungkapnya sambil tertawa.
Dokter Takasu banyak menerima penghargaan antara lain sebagai pencetak rekor dunia Guiness World Record tanggal 2 Agustus 2011 sebagai yang paling lama main golf berdua (dengan Koji Ishida 71 tahun) selama 12 jam dan 261 holes di lapangan golf Kyowa Country Club kota Toyota Aichi Jepang.
Saat itu dokter Takasu berusia 66 tahun.
"Ya dengan World Record tersebut tentu berharap bisa memberikan kebahagiaan dan semangat kepada orang lain terutama yang tua-tua, karena membuktikan kita yang tua-tua saja masih bisa berprestasi, agar semangat pula mereka untuk bertahan hidup. Apalagi baru dihantam bencana alam 4 bulan sebelumnya (11 Maret 2011)," kata dia.
"Jadi dengan menunjukkan kita orangtua masih bisa berprestasi berharap orang yang sedang dilanda kesusahan bisa termotivasi untuk bangkit kembali kehidupannya," ujat Takasu.
Selain itu juga penghargaan dari Kaisar Jepang, PM Toshiki Kaifu, PM Naoto Kan dan PM Shinzo Abe.