Terpancing Korut yang Makin Sering Tembakkan Rudal, Korsel Naikkan Anggaran Pertahanan Tahun Depan
Pemerintahan Moon Jae-in berniat memperkuat pasukan yang saat ini terdiri dari sekitar 625.000 orang dan sistem persenjataan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menambah anggaran pertahanan tahun depan. Kenaikan anggaran mencapai 6,9% menjadi 43,1 triliun won atau setara US$ 38,4 miliar.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan akan berupaya memperkuat persenjataan untuk mengantisipasi serangan nuklir dan misil Korea Utara. Kenaikan ini merupakan level tertinggi sejak 2009 yang disetujui oleh Majelis Nasional.
Kantor berita Yonhap melaporkan, pemerintahan Moon Jae-in berniat memperkuat pasukan yang saat ini terdiri dari sekitar 625.000 orang dan sistem persenjataan. Pemerintah akan mengguyurkan 13,5 triliun won di berbagai proyek pengadaan senjata.
Baca: Saat Situasi Genting, Berinvestasilah di Emas: Seperti Ini Penjelasannya
Angka ini naik 10,5% dari anggaran 2017. "Investasi akan fokus pada pembangunan sistem tiga poros untuk menghadapi ancaman nuklir dan misil Korea Utara dan untuk OPCON," kata kementerian dalam pernyataan, Selasa (29/8/2017).
Platform pertahanan tiga poros mengacu pada sistem penyerangan Kill Chain, Korean Air and Missile Defense dan Korea Massive Punishment and Retaliation.
Baca: Konflik Korea Makin Memanas, Harga Emas Ikut Melambung
Korea Selatan menargetkan, sistem ini bisa beroperasi awal 2020. Anggaran untuk platform ini naik 13,7% menjadi 4,3 triliun won.
Pemerintah juga menambah anggaran untuk operasional dan pemeliharaan sebesar 5,3%. Anggaran ini termasuk gaji tentara.
Korea Selatan berniat menaikkan gaji sersan dari 216.000 won menjadi 405.700 per bulan pada tahun depan.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati