Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Prajurit Nazi Kebanggan Hitler: Komandan Tank Paling Berhasil dalam Sejarah

Prajurit SS yang paling terkenal dan menjadi kebanggaan Adolf Hitler justru berasal dari keluarga petani yang cinta damai

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kisah Prajurit Nazi Kebanggan Hitler: Komandan Tank Paling Berhasil dalam Sejarah
The White Resister
Midhel Wittmann dan tank Tiger kebanggaannya. 

Agustinus Winardi/Intisari-Online.com

TRIBUNNEWS.COM - Seorang prajurit SS yang paling terkenal dan menjadi kebanggaan Adolf Hitler justru berasal dari keluarga petani yang cinta damai, yakni Michael Wittmann.

Wittmann dilahirkan pada 22 April 1914 di Vogelthal. Masa remajanya dihabiskan membantu keluarganya bertani dan terbiasa kerja keras.

Pada usia 20 tahun ia masuk AD Jerman dan sesudah merampungkan dinasnya, tahun 1939, Wittmn bergabung dengan SS dan diterima dalam satuan pasukan elit Leibstandarte SS Adolf Hitler.

Tatkala perang pecah, Wittmann memimpin salah satu unit pasukan penghancur tank, Sturmgeschutzen (self-propelled assault guns) yang sudah dialokasikan untuk unit elite SS tersebut.

Secara cepat Wittmann namanya terkenal karena kecerdasan dan kepala dinginnya dalam segala kondisi pertempuran.

Karena itu ia kemudian dididik sebagai perwira, lulus dan berpagkat SS-Untersturmfuhrer atau letda.

Berita Rekomendasi

Setelah itu Wittmann pindah ke datasemen tank berat andalan Nazi, armada tank Tiger, yang baru dibentuk.

Wittmann dalam perang tank terbesar di Kursk, Rusia (1942), dalam aksi satu hari berhasil menghancurkan delapan tank dan tujuh meriam Soviet.

Pada akhir pertempuran di Kursk, ia tercatat melumpuhkan 38 tank dan 28 pucuk meriam musuh.

Dalam tiga minggu selanjutnya, Wittmann dengan tank Tiger bahkan berhasil menghancurkan tak kurang dari 88 tank Rusia, sehingga ia diberi ucapan selamat oleh Hitler sendiri.

Pangkatnya dinaikan menjadi SS-Obersturmfuhrer atau Lettu.

Dalam upaya menghadapi invasi Sekutu di Normandia, Michael Wittmann mengukuhkan dirinya sebagai komandan tank paling berhasil dalam sejarah.

Pada 13 Juni 1944, ia mencegat iringan tank Inggris dari Divisi Tank ke-7 di dekat desa Villers Bocage, Perancis

Wittman dengan cepat menghancurkan tank terdepan dan terakhir, sehingga yang lain sulit bermanuver.

Kemudian dari jarak cukup dekat, ia habisi tank-tank tersebut satu per satu, sementara peluru tank musuh mental ketika mengenai baja Tiger yang tebal.

Tercatat 25 tank dan kendaraan lapis baja Inggris lainnya menjadi korban.

Tank Wittmann baru mundur setelah terkena senjata antitank musuh.

Saat itu skor yang berhasil diraihnya adalah total menghancurkan 138 tank dan 132 pucuk meriam musuh.

Wittmannm yang menjadi “selebriti” kemudian dijadikan bahan propaganda Nazi.

Pangkatnya naik menjadi SS-Hauptsturmfuhrer atau Kapten, dan diminta menjadi instruktur tank.

Namun ia tetap memilih di front bersama anak buahnya.

Pada 8 Agstus 1944 Wittmann ditugaskan melindungi sayap Divisi Panser SS Hitlerjugend di dekat Cintheaux.

Pada bulan Agustus 1944, pasukan tank Wittmann yang tinggal tujuh unit harus menghadapi gempuran pasukan lapis baja Inggris dan Kanada di kawasan Saint Aignan de Cramesnil, Perancis.

Dalam pertempura sengit itu akhirnya hanya tank Wittmann yang tersisa dan terus berusaha menggempur tank-tank sekutu yang posisinya berada di ketinggian.

Pasukan tank Inggris dan Kanada sebenarnya kesulitan untuk menghancurkan tank Tiger Wittmann.

Akhirnya pasukan Inggris-Kanada meluncurkan drum-drum bahan bakar ke posisi tank Wittmann sambil ditembaki.

Drum-drum yang meledak terbakar akhirnya membakar tank Tiger Wittmann dan menewaskan semua awaknya.

Mayat Wittmann dan para awak tank Tiger sempat dimakamkan tanpa nama.

Namun pada tahun 1983, pemerintah Jerman melakukan penggalian dan memindahkan jasad Wittmann bersama para anak buahnya ke taman makam pasukan Nazi Jerman di Perancis. Agustinus Winardi/Intisari-Online.com

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas