Korea Utara Uji Rudal Lagi, PBB Rapat Darurat
Hwasong-15 mendarat sejauh 950 kilometer dari titik luncurnya, yakni di daerah perairan Jepang, dan hasil uji cobanya dinyatakan sukses.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menggelar rapat darurat usai Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistiknya.
Setelah dua bulan absen, Korea Utara melakukan uji coba lagi atas rudal balistik antarbenua (ICBM) hasil kembangannya, Selasa (28/11/2017).
Yang diuji coba adalah Hwasong-15, rudal balistik jarak sedang sampai jauh yang diluncurkan hingga mencapai ketinggian 4.475 kilometer.
Hwasong-15 mendarat sejauh 950 kilometer dari titik luncurnya, yakni di daerah perairan Jepang, dan hasil uji cobanya dinyatakan sukses.
Namun, peluncuran tersebut menimbulkan kehebohan di kalangan komunitas internasional.
AS dan Jepang menanggapi cepat uji rudal itu dan mendesak agar Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat, Rabu (29/11/2017), untuk membahas hal tersebut.
Baca: KPK Sambut Baik, Niat Jokowi Laporkan Album Piringan Hitam Metallica
Dewan Keamanan PBB memang sudah menjadwalkan sebuah pertemuan untuk mendiskusikan perkembangan dari upaya pemberlakuan sanksi atas program kemiliteran Pyongyang.
Korea Utara sudah berada di bawah sanksi PBB sejak 2006 atas program persenjataan nuklir dan rudal balistiknya yang dikembangkannya.
Dewan Keamanan PBB kemudian memberlakukan sanksi yang lebih ketat lagi pada 11 September, melalui pemutusan pasokan minyak dan gas.
Lalu, sejak November, sanksi yang diberlakukan sudah melingkup ekspor batu bara, besi, timah, tekstil, dan bahan makanan laut.
Menurut pemberitaan stasiun televisi setempat, Kim Jong Un bangga dengan pencapaian tersebut.
"Kim Jong Un bangga mengumumkan bahwa kita akhirnya mengukir sejarah karena berhasil untuk layak disebut sebagai negara berkekuatan nuklir," kata pembawa berita, Ri Chun Hee.
"Keberhasilan luar biasa dari uji coba ICBM Hwasong-15 ini merupakan sebuah kemenangan yang tak ternilai rakyat Korea Utara," lanjutnya. (Daily Express/AFP)