Kaum Muda Korea Selatan Hadapi Zaman Es di Dunia Kerja
Kaum muda Korea Selatan berpendidikan tinggi. Tapi banyak dari mereka yang belum menemukan pekerjaan.
Editor: Content Writer
Kim bilang secara statistik tidak mungkin semua orang berpendidikan ini bisa menempati posisi yang mereka inginkan. Dan itulah yang terjadi di balik angka pengangguran kaum muda di Korea.
“Korea pada dasarnya menderita karena terlalu banyak pendidikan. Anak-anak punya terlalu banyak gelar dan menghabiskan terlalu banyak waktu di sekolah. Dan itu dipicu karena tingginya harapan dan kegembiraan irasional terhadap peluang pekerjaan yang akan didapat setelah lulus,” kata Kim.
Kim mengatakan banyak lulusan perguruan tinggi tidak akan mempertimbangkan bekerja untuk usaha kecil atau menengah, UKM. Tapi sekarang perusahaan-perushaan besar itu tidak lagi menciptakan lapangan kerja yang cukup. Ini membuat beberapa kaum muda Korea berpaling pada perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
Saya datang ke sebuah bursa kerja untuk kaum muda di kota Goyang, di luar Seoul. Ada sekitar 50 perusahaan kecil dan menengah yang ikut serta. Beberapa pencari kerja, seperti Choi Kang-min, 27 tahun, datang ke sini memakai jas dan dasi.
Dia lulus awal tahun ini dengan gelar sarjana di bidang teknik otomotif. Dia mengaku tidak mau bekerja di perusahaan kecil karena sering dengar berita negatif tentang mereka.
“Saya punya teman yang bekerja di sebuah perusahaan kecil dan dia selalu bekerja lembur. Menurut saya ini sangat buruk,” kata Choi.
Heo Gun, pemilik perusahaan yang membuat bungkus kabel listrik, salah satu yang hadir di bursa kerja ini. Dia mengatakan perusahaan kecil seperti miliknya mendapatkan reputasi yang tidak adil.
“Pencari kerja di sini punya prasangka kalau semua perusahaan kecil dan menengah suka mengeksploitasi karyawan mereka. Ya ada yang melakukan itu tapi tidak semua. Saya berharap mereka mau membuka diri untuk bekerja di perusahaan seperti kami,” kata Heo.
Karyawan dengan jam kerja berlebih bukanlah satu-satunya masalah yang terjadi di UKM. Gaji yang mereka bayarkan juga lebih kecil dari perusahaan besar.
Itu sebabnya Han Yoo-jung, 23 tahun, ragu untuk bekerja di perusahaan kecil. Katanya, “Profesor saya mengatakan jika Anda bekerja satu tahun untuk perusahaan besar hasilnya sama dengan kerja 10 tahun di sebuah perusahaan kecil.”
Tapi Han menambahkan meski begitu dia akan mengambil peluang apa saja yang tersedia karena sedikitnya lowongan kerja saat ini.