Kolaborasi Perusahaan Jepang Dengan Kalangan Difabel Untuk Turis Yang Sedang Naik Daun
Awalnya kita mencoba melihat dari sesuatu yang kecil, apa yang bisa dibuat dengan sebuah origami.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah kolaborasi antara perusahaan Jepang dengan kalangan difabel menghasilkan sesuatu yang viral saat ini bagi para turis asing terutama yang berkunjung ke tempat wisata Nikko di Jepang.
"Awalnya kita mencoba melihat dari sesuatu yang kecil, apa yang bisa dibuat dengan sebuah origami. Lalu muncul jadi ide besar dengan bantuan bank Ashikaga pula," papar Satoshi Waki, CEO perusahaan IT Jepang, Axis Co.Ltd. khusus kepada Tribunnews.com Selasa ini (9/1/2018).
Kolaborasi membuat banyak orang senang tampaknya membuahkan hasil yang baik sejak awal diluncurkan 28 Oktober 2017 hingga kini.
"Setiap hari sedikitnya 25 set terjual di mesin vending (jidohambaiki) yang menjual berbagai origami kami tersebut di Nikko," lanjutnya.
Dari mana origami tersebut? Ternyata dari kalangan difabel Jepang dan ternyata mereka pun kini sibuk memproduksi origami dalam kehidupannya sehari-hari kini karena ternyata origami disenangi banyak turis asing di Jepang.
"Bahkan ada turis asing yang menjadikan origami sebagai benda pajangan pohon natalnya, membuat kita cukup terharu juga, begitu sukanya mereka dengan origami kita," tambahnya.
Sebanyak 14 macam beraneka model origami dijual di jidohambaikinya yang ada di Nikko saat ini dan satu mesin tersbeut bisa memuat 750 set origami yang dijualnya stau set hanya 200 yen.
"Dengan semakin aktif memproduksi origami, kalangan difabel juga semakin banyak menerima pesanan dan bahagia kini mereka bahkan ada seorangtua dari anaknya yang difabel sangat terharu senang dengan pekerjaan yang diberikan kepada anaknya untuk membuat origami. Semua jadi terharu jadinya," ceritanya lagi lebih lanjut.
Origami buatan Nikko (Made in Nikko) tersebut bisa dilihat pula pada facebook ini: https://www.facebook.com/tsurunohane/