Charles Honoris Apresiasi Tawaran Presiden Jadikan Indonesia Lokasi Pertemuan Kim Jong Un dan Trump
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan Indonesia merupakan kandidat yang sangat baik bagi berlangsungnya pertemuan kedua pemimpin tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi sudah menawarkan kesediaan Indonesia untuk menjadi lokasi pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengatakan tawaran ini adalah upaya dari pemerintahan Jokowi untuk menjalankan amanat konstitusi yaitu mewujudkan perdamaian dunia.
"Hal ini tentunya patut kita apresiasi," kata Charles kepada pers, Rabu (2/5/2018).
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan Indonesia merupakan kandidat yang sangat baik bagi berlangsungnya pertemuan kedua pemimpin tersebut.
"Politik bebas-aktif yang dipraktekkan selama ini menjadikan Indonesia satu dari sedikit negara yang bisa diterima sebagai honest broker (juru damai yang imparsial) terkait konflik di Semenanjung Korea," ujar Charles.
Dia menegaskan peran presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam upaya mendamaikan Korut dan Korsel juga mendapatkan apresiasi dunia internasional.
"Pada tahun 2002 Korea Utara mengakui bahwa mereka telah melakukan penculikan terhadap beberapa warga negara Jepang," katanya.
Saat itu, menurut Charles, Jakarta menjadi lokasi dimana beberapa dari korban penculikan diserahkan oleh pemerintah Korea Utara ke pemerintah Jepang.
"Artinya, Indonesia dianggap negara netral yang bisa mengakomodir Korea Utara dan Jepang," katanya.
Seperti Bung Karno dengan gagasan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dicetuskannya, Charles mengatakan presiden Jokowi ingin membawa Indonesia untuk memainkan peran strategis dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.