Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Recep Tayyip Erdogan berusaha mempertahankan posisi sekaligus mengukuhkannya dalam "pemilu kunci" pada hari ini yang diyakini akan mengubah sistem politik negara Turki

Dilansir dari laman Al Jazeera, Minggu (24/6/2018), para kandidat Presiden Turki memang telah menggelar kampanye terakhir sebelum pemilihan penting pada hari ini, baik petahana Erdogan maupun rivalnya.

Baca: Lokasi Manggung Sulit Dijangkau, Yuni Shara Naik Motor, Lewati Hutan hingga Kuburan

Pemilihan pun dibuka pada pukul 08.00 waktu Turki dan ditutup pada pukul 17.00.

Pemilu kali ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya, dimana provinsi-provinsi Timur memulai pemilihan satu jam sebelumnya.

Presiden Erdogan pada Sabtu kemarin menyampaikan beberapa pernyataannya yang berbeda di Istanbul, ia mendesak agar warga Turki keluar rumah dan menggunakan hak pilih mereka.

Ia juga menyerang oposisi yang ia anggap tidak memiliki visi untuk memajukan Turki.

"Kepresidenan membutuhkan pengalaman," kata Erdogan, yang telah berkuasa sejak 2003 lalu itu.

Sementara rival utamanya, Muharrem Ince, juga menyapa para pendukungnya di kota terbesar Turki pada hari terakhir kampanyenya.

"Besok (hari ini), kita akan memiliki Turki yang sama sekali berbeda, diskriminasi akan berakhir," kata Ince, yang berasal dari Partai Rakyat Republik (CHP).