Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Prancis Kritik Lambannya Polisi Jepang Menangani Kasus Putrinya yang Hilang

Seorang warga Perancis mengkritik polisi Jepang karena lambat mencari anaknya yang hilang di Perfektur Tochigi, Tiphaine Veron.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Prancis Kritik Lambannya Polisi Jepang Menangani Kasus Putrinya yang Hilang
Istimewa
Seorang warga Perancis mengkritik polisi Jepang karena lambat mencari anaknya yang hilang di Perfektur Tochigi, Tiphaine Veron (36) setelah jalan-jalan di Nikko Perfektur Tochigi Jepang sejak 29 Juli lalu. Foto Tiphaine Veron. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang warga Perancis mengkritik polisi Jepang karena lambat mencari anaknya yang hilang di Perfektur Tochigi, Tiphaine Veron (36) setelah jalan-jalan di Nikko Perfektur Tochigi Jepang sejak 29 Juli lalu.

Sang ibu telah mengirim surat kepada presiden Prancis Emmanuel Macron dalam mencari bantuannya dengan pencarian yang sedang berlangsung, yang menurutnya tidak berkembang dengan baik.

"Kemajuan penyelidikan terlalu lambat," ibu Veron menulis kepada Macron dalam sebuah surat yang ditulis tangan dengan rasa frustrasinya.

Surat itu, yang diposting di Twitter oleh adik Veron pada hari Selasa, mengatakan bahwa polisi tidak melakukan yang terbaik untuk menemukan berbagai saksi mata yang melihat putrinya dan melacak telepon genggamnya.

Menurut polisi, Veron tiba di Jepang sebagai turis pada tanggal 27 Juli.

Keesokan harinya, dia memeriksa ke penginapan di daerah Takumicho, Nikko, untuk menginap dua malam.

Baca: Rumah Baru Atlet Mohammad Zohri Tetap Berdiri Kokoh Meski Diguncang Gempa

Berita Rekomendasi

Bepergian sendirian, Veron meninggalkan pondok setelah sarapan pagi sekitar pukul 10.00 pada 29 Juli.

Menurut manajer pria di pondok itu, dia membawa tas bahu.

Sejak ke luar dari pondok penginapan itu tanggal 29 Juli pagi itu, Veron tak kelihatan lagi.

Pencarian kamarnya menunjukkan paspor dan kopernya masih ada.

"Sebuah catatan yang tersisa di ruangan itu termasuk daftar lokasi jalan-jalan di daerah itu, termasuk situs Warisan Dunia Kuil Toshogu," kata polisi.

Pada hari Minggu, polisi secara terbuka merilis gambar yang menunjukkan Veron dengan bentuk tubuh sedang, memiliki tinggi sekitar 165 centimeter dan memiliki rambut cokelat pendek.

Dia juga menderita penyakit yang dirahasiakan yang mengharuskannya minum obat untuk mencegahnya pingsan.

Anggota keluarganya tiba di Jepang untuk membantu pencarian pada tanggal 4 Agustus.

Polisi memperlakukan kasus ini sebagai bentuk dari penculikan atau kecelakaan.

Polisi Jepang mengharapkan masyarakat yang melihat keberadaan Veron bisa menghubungi Kantor Polisi Nikko di 0288-53-0110.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas