Yotchan, Kachan Dayo, Panggilan Ibu Jepang Bagi Anaknya 2 Tahun Yang Hilang
Seorang volunteer Haruo Obata (78) akhirnya pagi ini menemukan Yotchan yang sedang duduk di atas batu berlumut
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penemuan anak lelaki 2 tahun Yoshiki Fujimoto pagi ini (15/8/2018) tak lepas dari bantuan Kampung Suou Oshima Perfektur Yamaguchi yang pertama kali memberikan bantuan meminjamkan speaker umumnya kepada ibu Yotchan (panggilan akrab anak hilang tersebut di dalam keluarganya).
"Yotchan, Kachan dayo kaerimasho (Yotchan ini ibu ayo pulang)," ucap ibunya dengan rasa sedih lewat speaker desa yang tersebar ke berbagai tempat kampung tersebut beberapa hari terakhir ini.
Seorang volunteer Haruo Obata (78) akhirnya pagi ini menemukan Yotchan yang sedang duduk di atas batu berlumut sekitar 30x40 cm dengan kaki menggantung terbasahkan oleh air parit pegunungan.
Setelah berulang kali memanggil namanya, Yotchan menjawab, "Aku di sini jiichan (om)."
"Saya pikir dia dalam kondisi yang sangat baik karena dia mengambil sekantong permen yang saya berikan kepadanya dan mengunyah permen itu," papar Obata.
Yotchan tidak pakai celana hanya baju saja, lalu Obata mengambil handuknya dan langsung menggendongnya.
Kemudian Obata turun gunung, bergabung dengan polisi di jalan, menuju ke rumah kakek buyutnya, di mana keluarganya cemas nya sudah menunggunya.
Ibu Yoshiki yang berusia 37 tahun menangis ketika melihatnya. Yoshiki tidak masalah berbicara dengan ibu dan neneknya, menurut polisi.
Bocah itu dibawa ke rumah sakit di Yanai di perfektur yamaguchi untuk pemeriksaan.
Seorang dokter mengatakan dia menderita dehidrasi dan memiliki goresan dan gigitan kutu di kulitnya, tetapi tidak ada luka yang nyata.
Anak itu memeluk ibunya, berkata, "Ibu." Yotchan diperkirakan akan tetap di rumah sakit selama beberapa hari.
Sekitar 150 petugas polisi perfektur yamaguchi dan petugas pemadam kebakaran telah mencari Yoshiki sejak 12 Agustus, dengan fokus pada daerah sekitar rumah besar-kakeknya.
Yuichi Koide, yang mengepalai departemen penelitian klinis Nasional Medical Center Rumah Sakit Bencana, mengatakan, "Saya lega anak itu aman karena sangat berat bagi seorang anak 2 tahun untuk bertahan tiga hari di situasi alam yang keras seperti kondisi. "
Suhu tertinggi sekitar 33 derajat di Suo-Oshima selama tiga hari dari 12 Agustus.
Obata adalah volunteer senior dari perfektur Oita tetangga Yamaguchi yang banyak membantu banyak orang hilang termasuk membantu para korban bencana alam di Tohoku, gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011 (500 hari volunteer di Tohoku) . kemudian membantu korban bencana alam di Kumamoto.
"Saya tidak punya sejarah pendidikan yang baik. Sampai dengan 65 tahun sebagai penangkap ikan. Setelah itu saya pikir apa yang bisa saya bis abantu buat sesama manusia, lalu sejak itulah saya jadi volunteer di mana pun kapan pun saya pasti ke sana," papar Obata lagi.