Kabur 48 Hari, Tahanan Kepolisian Jepang Ditangkap Setelah Ketahuan Mengutil
Tersangka dan tahanan kepolisian Tondabayashi Osaka, Junya Hida (30) yang kabur 48 hari lalu akhirnya tertangkap, Sabtu (29/9/2018) malam.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tersangka dan tahanan kepolisian Tondabayashi Osaka, Junya Hida (30) yang kabur 48 hari lalu akhirnya tertangkap, Sabtu (29/9/2018) malam.
Junya ditangkap setelah diketahui manbiki (mengutil) oleh satpam toko konbini di Kota Shunan Yamaguchi, sekitar 400 kilometer dari kantor polisi Tondabayashi.
"Kami sudah periksa identitasnya termasuk tato di kaki kirinya sama, benar itu Junya Hidabayashi yang dicari-cari selama ini oleh kepolisian Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (30/9/2018).
Hida dengan tinggi 163 cm ketahuan mengutil (manbiki) di sebuah toko di Kota Shunan karena sudah kehabisan uang, menurut pengakuan tersangka.
Awalnya dia tidak mau mengaku identitasnya tetapi setelah diperiksa tato dan ciri-ciri lainnya, dipastikan polisi dia adalah Junya Hida yang kabur dari kantor polisi Tondabayashi.
Baca: Satu Keluarga di Palu Dilaporkan Masih Hilang, Jumlah Korban Tewas Mencapai 420 Orang
Junya Hida kabur tanggal 12 Agustus sekitar jam 8 malam setelah 30 menit berkonsultasi dengan pengacaranya.
Setelah konsultasi selesai, Hida mendobrak plastik akrilik yang memisahkan dia dengan ruang pengacaranya dengan kaki, lalu kabur lewat pintu depan tanpa ada yang curiga.
Saat itu tidak ada polisi yang menjaga di dekat ruang konsultasi dan alarm tidak bisa berbunyi karena baterai dicopot dianggap polisi tidak dibutuhkan.
Setelah dua jam kabur, baru disadari polisi setempat, tetapi selama 9 jam tidak dilaporkan ke kantor pusat polisi di Osaka.
Selain itu tujuh jam kemudian barulah dilaporkan ke pemda setempat agar diumumkan kepada masyarakat bahwa Hida telah kabur ke tengah masyarakat.
Baca: Perampok Tauke Padi Diringkus Warga dan Polisi Setelah Kelelahan Berenang di Danau Toba
Hida sempat kabur ke kampung halamannya di Matsubara Osaka, dan polisi kini sedang menyelidiki selama 48 hari ini bagaimana dia bisa menghidupi dirinya, selain melakukan pencurian.
Sedikitnya 8 kasus pencurian dilakukannya selama 48 hari kabur dikejar oleh 4000 anggota polisi Osaka selama ini.
"Apabila ada orang yang membantunya dan tidak melaporkan kepada kepolisian, orang tersebut dapat dituntut ke pengadilan ikut membantu pelarian tahanan dan kena sanksi cukup berat juga," tambah sumber Tribunnews.com.
Itulah sebabnya saat ini polisi masih terus menginterogasi Hida untuk mengetahui detil pelariannya selama 48 hari ini, di mana dia tidur, uang dari orang (teman atau keluarga atau pihak lain) yang memberikannya dan sebagainya.
Kepala kepolisian Tondabayasi, Koichi Hirota dan wakilnya Yoshihisa Shintani tanggal 20 Agustus lalu langsung memberikan jumpa pers dan meminta maaf sedalamnya atas kelalaian pihaknya menjaga tersangka sehingga kabur dengan mudah dari tahanan kepolisiannya.