Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

12 Orang Tewas dalam Bencana Banjir dan Longsor di Vietnam

Hujan lebat mengguyur provinsi Khanh Hoa selama beberapa hari memicu tanah longsor yang meluluhlantakkan rumah-rumah warga.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 12 Orang Tewas dalam Bencana Banjir dan Longsor di Vietnam
Tribun Jabar/Ragul Wisnu Saputra
Foto Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Banjir bandang dan tanah longsor memakan korban jiwa, setidaknya 12 orang di Vietnam, Minggu (18/11/2018).

Hujan lebat mengguyur provinsi Khanh Hoa selama beberapa hari memicu tanah longsor yang meluluhlantakkan rumah-rumah warga.

Setidaknya selusin orang telah tewas berdasarkan data sementara. Karena pencarian masih berlangsung untuk mencari sejumlah orang yang masih dinyatakan hilang.

Demikian seorang pejabat Dinas bencana Provinsi kepada AFP, yang menolak namanya disebut.

"Kita telah memobilisasi ratusan pasukan untuk membantu warga untuk memulihkan kehidupan dan membersihkan jalan-jalan yang rusak, " katanya.

Baca: Kubu Prabowo Pertanyakan Kebijakan Impor Jokowi untuk Siapa

Jalan utama yang menghubungkan utara dan selatan Vietnam untuk sementara ditutup.

Berita Rekomendasi

Selain itu beberapa jalur kereta api terputus.

Sementara gambar pada media pemerintah menunjukkan rumah hancur terkubur di bawah puing-puing dan kendaraan yang tenggelam dalam banjir.

Penduduk panik berlarian dari rumah mereka ketika tanah longsor melanda.

"Kita melarikan diri setelah mendengar suara batu besar jatuh... Ketika kami kembali beberapa jam kemudian, semua rumah kami hancur," kata Nha Trang, penduduk kota Liem, dikutip dari laman berita online Provinsi Khanh Hoa.

Vietnam secara rutin terkena hujan lebat dan musim topan dari Mei hingga Oktober.

Setidaknya 185 orang telah tewas dalam bencana alam di Vietnam sejak Januari lalu.

Tahun lalu, 389 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana alam, dan menyebabkan kerusakan senilai USD 2,6 milyar. (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas