Polisi Ini Habisi Nyawa 56 dan Melukai 35 Orang Hanya Dalam Waktu 8 Jam
Pria yang berprofesi sebagai polisi itu menghabisi 56 nyawa dan melukai 35 orang hanya dalam waktu delapan jam.
Editor: Sugiyarto
Dari sana, Woo Bum-kon mulai berpindah dari satu desa ke desa lainnya.
Woo masuk ke rumah-rumah secara acak. Ia menggunakan statusnya sebagai polisi untuk mengelabui warga lalu kemudian membunuh mereka.
Pukul 22.30, Woo menyandera seorang remaja berusia 16 tahun dan berpindah tempat ke Ungye-Ri.
Di sana Woo menyuruh remaja tersebut membeli minuman dari sebuah toko kelontong.
Setelah permintaannya dituruti, Woo menembak remaja itu dan menyerang pemilik toko serta keluarganya.
Di desa tersebut, setidaknya Woo membunuh 18 orang.
Ia berpindah ke Pyongchon-Ni dan menembak satu keluarga yang terdiri dari empat orang. Total 24 nyawa melayang di Pyongchon gara-gara tindakan keji Woo Bum-kon.
Pihak kepolisian Korea Selatan kesulitan menangkap Woo karena pelaku terus berpindah tempat di bawah kegelapan.
Aksi Woo berakhir di sebuah rumah warga. Ia kemudian memilih bunuh diri dengan meledakkan diri menggunakan dua granat yang dipegangnya. Orang-orang yang ada di rumah tersebut pun ikut tewas.
Berdasarkan laporan, aksi Woo malam itu menewaskan 55 orang secara seketika (menjadi 56 dengan dirinya yang bunuh diri) dan satu lainnya meninggal beberapa hari kemudian setelah mendapatkan perawatan medis.
Chun Mal-soon menjelaskan, Woo ternyata mengidap gangguan mental dan tersinggung karena ucapan para tetangga yang mencibirnya karena tak kunjung menikah.
Buntut dari insiden berdarah tersebut, Menteri Dalam Negeri Korea Selatan, Suh Chung Hwa, dan kepala polisi nasional, Ahn Ung Mo, menawarkan untuk mengundurkan diri.
Kepala polisi provinsi pun ditangguhkan dan empat polisi lainnya ditangkap.
Mereka dituduh mengabaikan tugas, diduga karena gagal mencegah Woo Bum-kon mengambil senjata, amunisi, dan granat.