Seremoni Shigyoshiki Geisha Jepang Berlangsung di Kyoto Menandai Dimulainya Tahun Baru
Seremoni Shigyoshiki bagi para Geisha Jepang berlangsung di Gokagai (Hanamachi) daerah Gion Kyoto, Senin sebagai pertanda dimulainya tahun baru.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seremoni Shigyoshiki bagi para Geisha Jepang (Geiko dan Maiko) berlangsung di Gokagai (Hanamachi) daerah Gion Kyoto, Senin (7/1/2019) sebagai pertanda dimulainya tahun yang baru.
Mereka berkumpul dengan pakaian resminya, kimono hitam dan rambul disanggul rapi, dengan diselipkan tangkai beras tanda kemakmuran, kebahagiaan dan keberuntungan yang diharapkan tercapai di tahun yang baru ini.
Tusuk rambut tersebut juga bertuliskan Omedetou (selamat) atas tahun yang baru ini 2019.
Sekitar 120 orang geisha termasuk pelaku seni dan penata teh, ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Kita pasti akan selalu ceria, bahagia, cantik, menjadi orang yang baik dan sopan setiap saat," ungkap Yachiyo Inoue, pimpinan kelompok Kyo-Mai Inoue setelah menyanyikan lagu dan perform Yamatobumi.
Baca: Polisi Jepang Sudah Menangkap 19 WNI Pembuat dan Penyebar Kartu Identitas Palsu
Acara serupa juga dilakukan di 3 Hanamachi Gion Timur di Kota Ponto.
Sedangkan Kamihichiken, akan diselenggarakan besok Rabu (9/1/2019).
Kamihichiken adalah seremoni teh di awal tahun yang baru diselenggarakan di daerah antara Shinseicho dengan Shakenagayachodi Kyoto yang dulunya dibangun tujuh toko teh menggunakan materi rekonstruksi dari Kitano Tenman-gu (kuil) selama masa (zaman) Muromachi.
Baca: Digosipkan dengan Mischa Chandrawinata, Gisella Anastasia: Namanya Jodoh Enggak Ada yang Tahu
Saat dulu Raja Toyotomi Hideyoshi membuka seremoni teh selama zaman Momoyama dan toko teh menyajikan semacam onigiri selain minuman teh.
Sejak itu hubungannya semakin baik dengan kelompok Nishijin di sana dan dimulai lah banyak seremoni minum teh termasuk oleh para Geisha.
Hingga 2015 ada sekitar 10 rumah teh dengan geisha dan maiko sedikitnya 31 orang. Hanya geisha terpilih yang bisa melayani di rumah teh tersebut.