Arab Saudi Tangkap Ibu Hamil Karena Dituduh Kritik Putra Mahkota
Perkembangan ini disampaikan lembaga hak asasi manusia yang berbasis di London, ALQST, hari Jumat (05/04).
Editor: Hasanudin Aco
Makin disorot sejak kasus Khashoggi
Keluarga al-Haidar memiliki rumah di Virginia, Amerika Serikat, namun tinggal di Saudi bersama anak dan istrinya, kata kantor berita Associated Press.
Warga Saudi-AS yang juga ditahan, menurut sejumlah laporan, adalah Badr al-Ibrahim, yang dikenal sebagai seorang penulis dan dokter.
Catatan hak asasi manusia Arab Saudi mendapat sorotan sejak pembunuhan terhadap wartawan veteran Jamal Khashoggi di kantor konsulat Sadi di Istanbul, Turki, Oktober 2018.
Tim penyelidik Turki dan beberapa kalangan meyakini ada keterlibatan putra mahkota, Mohammed bin Salman.
Sebagai pemegang kekuasaan yang sebenarnya di Saudi, ia diduga mendalangi pembunuhan.
Namun para pejabat di Riyadh menolak tuduhan ini dan mengklaim bahwa Kashoggi "tewas dalam operasi liar". Sebelas warga Saudi diadili dalam kasus ini Januari silam.
Penangkapan para aktivis dan penulis dianggap sebagai upaya mencegah adanya kritik terhadap putra mahkota, yang sejak dalam beberapa waktu terakhir mengumumkan dan menerapkan beberapa program reformasi.
Meski demikian banyak pihak masih mengatakan prihatin dengan pemberlakukan hak-hak perempuan di Saudi.
Forum Ekonomi Dunia menempakan Saudi di urutan 141 dari 149 negara di daftar keseteraan gender global 2018.
Perempuan di Saudi tak boleh bepergian, menikah atau membuka rekening bank tanpa izin wali laki-laki.
Beberapa waktu lalu, seorang remaja perempuan kabur dari keluarganya, dan kasusnya menarik perhatian secara luas.
Rahaf al-Qunun, demikian nama remaja berusia 18 tahun tersebut, mengunci diri di satu hotel di Bangkok setelah petugas imigrasi mencoba memulangkannya ke Saudi.