Klaim Serangan di Sri Lanka, ISIS Rilis Foto Para Pelaku Pemboman Bunuh Diri
ISIS merilis foto dari dalang serangan di Sri Lanka yang menewaskan 320 orang.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - ISIS merilis foto dari dalang serangan bom di Sri Lanka yang menewaskan 320 orang.
Dikutip Tribunnews.com dari Metro pada Rabu (24/4/2019), ulama ekstremis Zahran Hashim diyakini berada di tengah-tengah foto dikelilingi oleh tujuh pembom bunuh diri.
Hashim telah diidentifikasi sebagai orang yang merencanakan serangan.
Foto tersebut dirilis oleh kantor berita propaganda ISIS, Amaq.
Baca: Fakta Terbaru Teror Bom di Sri Lanka - ISIS Mengklaim Serangan hingga 40 Orang Ditangkap
Baca: Kakak Beradik Pelaku Bom di Sri Lanka Merupakan Anak Pedagang Rempah Kaya Raya
Kelompok teror bersama Hashim diketahui bernama Abu Ubayda, Abu al-Mukhtar, Abu Khalil, Abu al-Bara'a, Abu Muhammad dan Abu Abdullah.
Dalam foto ini terlihat merreka semua berdiri di depan bendera ISIS.
Sebelumnya, ISIS mengklaim serangan ini melalui Amaq dan menyebutnya sebagai karya pejuang Negara Islam.
Ini terjadi setelah menteri pertahanan negara Ruwan Wijewardene mengatakan kepada parlemen bahwa penyelidikan awal telah mengungkapkan apa yang terjadi di Sri Lanka adalah serangan balas dendam atas pembantaian Christchurch, Selandia Baru.
Diketahui, lima puluh orang tewas dalam serangan penembakan terhadap dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019 yang lalu.
Kantor perdana menteri Selandia Baru mengatakan dia mengetahui komentar yang mengaitkan pemboman Minggu Paskah Sri Lanka dengan serangan masjid di Christchurch.
Kantor Jacinda Ardern juga menambahkan bahwa ia memahami penyelidikan Sri Lanka terhadap serangan itu masih dalam tahap awal.
Polisi di Sri Lanka telah menangkap 40 orang sebagai bagian dari penyelidikan atas pemboman tiga gereja dan tiga hotel.
PBB mengatakan lebih dari 320 orang tewas dalam serangan itu, termasuk 45 anak-anak. Setidaknya 500 orang terluka.
Serangan ini adalah yang terburuk yang pernah terjadi terhadap minoritas Kristiani di negara itu.
Diketahui, hanya ada 7% umat Kristiani dari 21 juta populasi di Sri Lanka.
Baca: Insan Setiawan, Pelaku Bom di Srilanka Semula Diduga WNI, Ternyata Bukan, Ini Faktanya
Baca: Polri Pastikan Pelaku Pengeboman di Sri Lanka Bukan WNI
Pada hari Selasa (23/4/2019) Sri Lanka melakukan hening cipta selama tiga menit sebagai bagian dari hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.
Bendera diturunkan menjadi setengah tiang di gedung-gedung pemerintah dan orang-orang menundukkan kepala serta merenungkan kekerasan yang telah menyebabkan kemarahan Internasional.
Hening cipta dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat, waktu bom pertama dari enam bom meledak pada hari Minggu pagi dan kemudian terjadilah pembantaian hotel-hotel mewah dan gereja-gereja yang dipenuhi umat yang sedang merayakan Paskah.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)