Kisah Pengusaha yang Sukses Setelah Pertaruhkan Bisnisnya Demi Pedang Rp 3,2 Miliar
Grant Macdonald melangkah keluar dari istana kerajaan sebuah negara di Timur Tengah dengan perasaan girang bukan kepalang.
Editor: Hasanudin Aco
Begitu sukanya keluarga kerajaan, mereka memesan 15 pedang serupa.
"Bengkel kerajinan mengerahkan setiap jengkal keahlian untuk membuat contoh pedang itu sempurna. Hasilnya adalah pesanan banyak yang melesatkan perusahaan ini ke jalur yang berbeda," kata Grant.
Kini, perusahaannya—Grant Macdonald London—menghasilkan jutaan pound per tahun dan masih mendapat pesanan dari Timur Tengah. Grant sendiri harus pergi ke kawasan itu setiap bulan selama lebih dari 30 tahun.
"Timur Tengah begitu baik kepada kami," ucapnya.
Bisnis yang dijalankan Grant semakin jaya setelah mendapat apresiasi dari Pangeran Charles, yang telah memesan beberapa benda kepadanya.
Grant, yang lahir dan besar di London Utara, merupakan putra seorang dokter.
Dia pertama kali tertarik pada perak dan logam berharga lainnya saat masih remaja.
"Semuanya bermula ketika salah satu pasien ayah menunjukkan bagaimana cara membuat sendok perak saat saya berusia 14 tahun."
Grant lantas bereksperimen dengan rancangannya sendiri di ruangan yang berada persis di bawah ruang praktik ayahnya. Dia berkisah ayahnya akan menggebrak lantai saat ingin Grant berhenti memalu.
Setelah menghabiskan lima tahun di Sekolah Seni Pusat di London, Grant bekerja di toko perhiasan, memperbaiki cincin.
Baca: Profil Jeff Bezos, Pendiri Amazon yang Dinobatkan Jadi Orang Terkaya di Dunia
Pesanan demi pesanan mengalir sehingga dia mampu mendirikan perusahaan Silverform pada medio 1960-an. Nama perusahaan itu berubah menjadi Grant Macdonald London pada 1971.
Perusahaannya kini memperkerjakan 18 karyawan yang membuat beragam benda, mulai dari kancing kemeja seharga £200 pound (Rp3,5 juta) hingga pesanan besar seharga £250.000 (Rp4,3 miliar).
Barang yang besar memerlukan waktu berbulan-bulan untuk dirampungkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.