Langit Jepang Berubah Warna jadi Pink-Ungu Gelap Seiring Mendekatnya Badai Topan Terkuat Sejak 1958
Langit Jepang Berubah Warna Jadi Pink-Ungu Seiring Mendekatnya Angin Topan Terkuat sejak 1958
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Angin ini juga menghancurkan satu rumah hingga porak poranda.
"Lima orang dilarikan ke rumah sakit, tetapi tidak ada yang menderita cedera serius," kata pemadam kebakaran setempat kepada AFP.
JMA telah memperkirakan curah hujan tinggi untuk daerah Tokyo dalam 24 jam hingga tengah hari pada hari Minggu besok, sebagian besar di wilayah Tokai.
Tayangan televisi setempat bahkan menunjukkan gelombang raksasa menabrak pemecah gelombang pantai di Jepang.
Sementara penduduk yang tinggal di dekat sungai di Tokyo menumpuk karung pasir di depan rumah mereka.
Pada jam 9 pagi waktu setempat, 11.600 rumah di Chiba sudah tak ada pasokan listrik.
Wilayah itu sebelumnya telah dihantam topan kuat pada bulan September lalu.
Akibat peringatan badai ini, aktivitas ekonomi di Jepang sementara dihentikan.
Pabrik pembuat mobil, termasuk Toyota dan Honda, telah menutup pabrik mereka.
Banyak supermarket dan toko di ibukota tutup.
Sehari sebelumnya, penduduk telah berbelanja untuk persediaan selama badai topan, mereka mengosongkan persediaan di banyak toko dan supermarket.
Sebelumnya diberitakan Typhoon Hagibis bisa menjadi topan yang kekuatannya sekuat topan Kanogawa yang melanda Prefektur Shizouka dan wilayah Tokyo pada 1958.
Dikutip dari New York Times, topan Kanogawa di tahun 1958 menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (11/10/2019) Badan Meteorologi mengatakan, Topan Hagibis, badai ke-19 musim ini, diproyeksikan mengenai wilayah Tokai atau wilayah Kanto pada Sabtu malam atau lebih dan kemudian bergerak ke utara melalui Tohoku.