Erdogan Siap Kirim Pasukan ke Libya untuk Perkuat Kerjasama Militer
Loyalis Haftar sudah mengancam bakal memasuki Tripoli pada akhir tahun nanti.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kompas, Ardi Priyatno Utomo
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, dia bisa mengerahkan pasukan jika diundang oleh pemerintah Libya.
Pada 27 November, Ankara menandatangani perjanjian untuk memperkuat militer dari pemerintahan Perdana Menteri Fayez al-Sarraj yang didukung internasional. Saat ini, pemerintahan Sarraj di Tripoli tengah digempur oleh tentara yang loyal kepada penguasa Libya timur, Khalifa Haftar.
Dilansir Bloomberg Selasa (10/12/2019), loyalis Haftar sudah mengancam bakal memasuki Tripoli pada akhir tahun nanti.
"Kami bisa saja menempatkan pasukan Turki jika mendapat undangan dari rakyat maupun pemerintah Libya," terang Erdogan.
Dia menjelaskan, pengerahan militer itu tidak akan melanggar embargo dari PBB karena mereka datang berdasarkan undangan.
Baca: Cari Agen Travel Umrah? Simak Beberapa Agen Travel dengan Paket Umrah Plus Turki
Presiden berusia 65 tahun itu berargumen, permintaan bantuan dari negara lain tentu tidak bisa diinterpretasikan.
"Turki tentu akan memutuskan jenis bantuan apa yang bisa diberikan jika mendapat undangan seperti itu," katanya dalam wawancara dengan TRT.
Baca: Produk Unggulan dari Lima Pondok Pesantren di Jabar Ini Dipasarkan Hingga ke Turki
Erdogan melanjutkan, dia berencana mendiskusikan masalah Libya bersama Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini.
Apalagi, terdapat isu bahwa ada sekitar 1.000 tentara bayaran dari Rusia untuk membantu kelompok Haftar dalam perang saudara itu.
Tentara bayaran itu berada di bawah bendera Wagner Group, dan dimiliki Yevgeny Progozhin yang disebut punya relasi dengan Putin. Moskwa membantahnya.
Namun Tentara Nasional Libya (LNA) mengaku ada "sekelompok kecil" orang Rusia yang membantu mengembangkan senjata mereka.
Erdogan menuturkan, dia tidak ingin Libya bisa berakhir seperti Suriah yang tenggelam dalam perang sipil sejak 2011.
"Saya yakin Rusia juga mempunyai sikap atas Haftar. Dia adalah penjahat. Ilegal jika memberikan dukungan baginya," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Erdogan: Jika Diundang, Turki Bakal Kerahkan Pasukan ke Libya
Penulis : Ardi Priyatno Utomo