Ragam Reaksi Dunia Terhadap Pembunuhan Mayor Jenderal Iran oleh Militer AS
Juru bicara Kanselir Angela Merkel Ulrike Demmer mendesak pihak terkait untuk menahan dan de-eskalasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
Dalam pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan, sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Selain juga ketegangan itu akan mengubah Irak menjadi arena untuk konflik yang bakal membahayakan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Rusia:
Moskow memperingatkan bahwa pembunuhan Soleimani akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
"Pembunuhan Soleimani adalah sebuah langkah yang akan meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari kantor Berita RIA Novosti dan TASS.
"Soleimani melayani dan melindungi kepentingan nasional Iran dalam pengabdian. Kami mengucapkan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Iran. "
PBB:
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah.
"Sekretaris-Jenderal secara konsisten menganjurkan untuk de-eskalasi di Teluk," kata juru bicara PBB Farhan Haq, dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah saat di mana para pemimpin harus latihan pengendalian maksimum. Tidak boleh ada perang lagi di Teluk."
China:
China mengimbau semua pihak untuk menahan diri, "terutama Amerika Serikat."
"Kami mendesak pihak yang terkait, terutama Amerika Serikat, untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari ketegangan meningkat lebih lanjut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.
Israel:
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan AS memiliki hak untuk membela diri dengan membunuh Soleimani.
"Sama seperti Israel memiliki hak membela diri, Amerika Serikat memiliki hak yang sama persis," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada hari Jumat (3/1/2020) kemarin.
"Qassim Soleimani bertanggung jawab atas kematian warga negara Amerika dan banyak orang yang tidak bersalah lainnya. Dia merencanakan lebih banyak serangan seperti itu."
Hizbullah:
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyerukan balas dendam karena kematian Soleimani.