Hubungan Reynhard dengan Keluarga diungkap Temannya, Sosok yang Mudah Bergaul hingga Respon Keluarga
Reyhard Sinaga memiliki hubungan yang tak baik dengan orang tuanya. Bahkan pernah frustasi karena dijodohkan dengan seorang wanita asal Indonesia.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
Jadi Mahasiswa di Inggris
Dilansir dari TheGuardian.com, Reynhard Sinaga datang ke Inggris sebagai mahasiswa pada 2007 saat ia berusia 24 tahun.
Ia menyelesaikan gelar Master dalam bidang perencanaan di Universitas Manchester.
Kemudian, pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.
Dia mengajukan tesisnya, berjudul 'Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester' pada Agustus 2016.
Namun ia diskors dari universitas atas penangkapannya dan tidak akan diizinkan untuk menyelesaikan gelar doktornya.
Reynhard Sinaga pernah berkeinginan untuk mengajukan status pengungsi di Inggris.
Hal itu diungkapkan sorang teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, Inggris.
Hal tersebut dilakukan karena Reynhard seorang gay (penyuka sesama lelaki) dan dia tidak ingin menetap di Indonesia.
"Saya ingat bagaimana seseorang dari gereja membantu Rey Sinaga mencoba melamar status pengungsi dengan alasan ia tidak bisa menjadi gay di Indonesia," kata sahabat Rey yang enggan disebut namanya tersebut.
Namun permintaan tersebut akhirnya tidak diterima, dan Reynhard akhirnya berhasil memperpanjang masa tinggalnya di Inggris dengan melanjutkan studi untuk menambah gelar PhD-nya.
"Dia berusaha menghindari kembali ke Indonesia dan satu cara untuk menghindari itu adalah tetap menjadi siswa selamanya," kata teman fotografinya.
Sebelumnya diberitakan, Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga atau biasa dipanggil Reynhard Sinaga didakwa penjara seumur hidup atas kasus pemerkosaan terhadap puluhan pria di Manchester.
Pengungkapan kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga terjadi setelah polisi menerima laporan dari seorang pemain rugby yang menjadi korban pada 2017 lalu.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.