Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepolisian Jepang resmi menetapkan Perfektur Osaka, Kyoto, Gifu, dan Mie sebagai "area dalam pengawasan" selain Perfektur Hyogo dan Aichi mulai awal 2020 ini, dengan mengacu pada Undang-Undang Pencegahan Geng Kriminal atau UU Anti Yakuza di 10 kota di Jepang.

"Di 10 kota di Jepang hari ini telah ditempelkan poster peringatan di markas Yakuza Yamaguchigumi dan Kobe Yamaguchigumi (KY), tanda identitas untuk mereka sebagai Geng Konflik Khusus (GKK) yang akan memberikan banyak larangan kepada mereka," sebut sumber Tribunnews.com, Selasa (7/1/2020).

Kedua geng Yakuza yang sedang "berperang" itu kini dilarang mendirikan kantor baru di wilayah yang telah ditempeli poster oleh polisi. 

Mereka dilarang berhubungan dengan organisasi geng lawan, berikut anggotanya. Geng mereka juga  dilarang berkeliaran di sekitar kantor dan dilarang berkumpul lebih dari 5 orang.

"Termasuk makan bersama pun untuk 5 orang atau lebih, akan ditangkap polisi nantinya," tambah sumber tersebut.

Sekitar 10 penyelidik dari Kepolisian Perfektur Aichi telah tiba di markas Kodokai (Nakamura-ku) di Kota Nagoya) sekitar pukul 9 pagi pada 7 Januari 2020 dan langsung bekerja menempelkan stiker tanda larangan yang ke sejumlah gedung markas Yakuza.

Baca: Bos Yakuza Jepang Paling Ditakuti Keluar Penjara, Situasi Kembali Tegang

Dua anggota Yakuza di markas besar itu terlihat memantau pekerjaan polisi sejak aktivitas mereka dibatasi pada Oktober tahun lalu.

Baca: Kisah Taoka Kazuo, Salah Satu Bos Yakuza yang Legendaris

Sekitar pukul 10:30 pagi, 10 penyelidik dari kepolisian Perfektur Hyogo mengunjungi Markas Yamaguchi Gumi (Nada-ku) di Kota Kobe dan memasang tanda di pintu masuk untuk memberi tahu mereka tentang penunjukan GKK tersebut.

Tanda serupa juga ditempelkan di markas besar Kobe Yamaguchi Gumi (Chuo-ku) di Kota Kobe. Info lengkap yakuza dapat diakses di www.yakuza.in.