Tanggapan PPI dan Respon Polisi Terkait Kasus Pemerkosaan Reynhard Sinaga di Inggris
Tidak hanya polisi, Perhimpunan Pelajar Indonesia ( PPI) di Inggris pun ikut memberikan tanggapan
Penulis: Inza Maliana
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Kendati demikian, Stela Nau menegaskan bahwa pelajar Indonesia tak mendapat dampak sosial dari kasus Reynhard Sinaga.
"Kalau dampak bahwa ini menganggu perkuliahan dan menjadi problem tersendiri bagi interaksi kita dengan masyarakat yang ada di sini maupun dengan kampus, tidak ada,"
"Semuanya berjalan dengan normal, dengan lancar," ucap Stela, yang masih dilansir melalui Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan, Reynhard Sinaga tengah menjadi perbincangan hangat di publik Indonesia dan Inggris.
Ia adalah tokoh dibalik kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah di negara Inggris.
Reynhad adalah WNI yang sedang menempuh pendidikan di Manchester, Inggris.
Pada Senin (6/1/2020), ia dijatuhi hukuman seumur hidup setelah terbukti bersalah atas 159 kasus pemerkosaan yang dilakukannya dalam rentan waktu 2015-2017.
Tidak hanya itu, ia juga dilaporkan bersalah atas tindak kekerasan seksual terhadap 48 korban pria.
Masing-masing dari 48 korbannya tidak menyadari fakta mereka telah diperkosa atau mengalami pelecehan seksual.
Hal itu baru diketahui setelah polisi mengetuk rumah mereka bertahun-tahun kemudian.
Polisi setempat menyakini jumlah korban dari Reynhard mendekati 195 orang.
Untuk itu Reynhard dianggap pemerkosa paling produktif dalam sejarah peradilan di Inggris.
(Tribunnews.com/Maliana/Igman Ibrahim, Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)