Kasus Reynhard Sinaga, Psikolog Pesankan Masyarakat untuk Tidak Heboh dan Ambil Pelajaran
Masyarakat di dua negara, Inggris dan Indonesia tengah dihebohkan dengan terbongkarnya kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
Indikasi kedua, Reynhard mengidap gangguan orientasi seksual menurut dosen UMM ini dapat dilihat dari judul tesis S3-nya.
Diketahui Reynhard menyusun tesisnya berjudul: "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester (Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari di antara pria gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester)"
Tesis yang diajukan pada Agustus 2016 silam ini ditolak dan Reynhard diberi waktu untuk melakukan koreksi.
Indikasi ketiga, dapat dilihat dari saat Reynhard melakukan aksi bejatnya saat memperkosa para korbanya.
Reynhard awalnya memberikan GHB alias gamma hydrozybutyrate untuk membuat tertidur.
Setelah tidak sadarkan diri, Reynhard melakukan aksinya. Tidak berhenti disitu, ia juga merekam dengan Reynhard adegan pemerkosaannya.
Ketiga indikasi ini yang membuat Hudaniah yakin Reynhard memiliki disorientasi seksual.
"Terangkai semua bahwa dia tertarik dengan kehidupan-kehidupan itu (homoseksual, red)," tegas Hudaniah.
Baca: Konflik Natuna antara Indonesia dan China, Prof Salim Said: Ngapain Loe Masuk Wilayah Gue
Peyebab disorientasi seksual
Hudaniah menduga penyebab gangguan orientasi seksual yang dimiliki Reynhard berasal dari pengalamannya waktu kecil, terutama dalam masa-masa emas perkembangan.
"Ada hal-hal yang terjadi, barangkali di golden age," katanya.
Menurutnya ada pengalaman teraumatis yang bisa saja dialami Reynhard ketika dirinya masih kecil.
Pengalam yang dimasud Hudaniah, bisa berupa tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis seperti rasa aman dan kasih sayang dari sang orangtua ketika umur 0 hingga 18 bulan.