Soal Pesawat Jatuh di Teheran: Pesan Audio Bocor hingga Iran Tahu Rudal Hantam Pesawat Ukraina
Rekaman audio berisi percakapan pengawas lalu lintas udara Iran dan Pilot menunjukan pihak berwenang segera mengetahui ada rudal dibidikan ke pesawat
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Inggris, AS, Prancis dan Australia memiliki teknologi tersebut.
Iran sebelumnya berniat menganalisis sendiri kotak hitam itu, tapi akhirnya menyerahkannya pada Ukraina untuk percobaan pembacaaan data.
Hassan Rezaifar mengatakan, Iran juga mempersiapkan untuk meminta bantuan analisis ahli dari Perancis, Kanada dan AS untuk mencoba membaca rekaman data penerbangan.
Dilansir CNN.com, jika ahli dari Kiev tidak bisa mengekstrak data, maka black box itu akan dikirimkan ke Prancis, ungkap Rezaifar.
"Atas permintaan Ukraina, kotak hitam Ukraine Airlines tidak akan dibaca di Iran, tapi akan dikirim ke Ukraine untuk analisis dan pembacaan," ujar Rezaifar pada Tasnim.
Keputusan Iran untuk mengirim kotak hitam ke Ukraine hanya berselang satu hari setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau meminta Iran untuk bekerja dengan Perancis.
Diketahui Perancis memiliki kemampuan teknis canggih dalam membaca penerbangan dan perekam data kokpit.
Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko dan mitranya dari Iran, Javad Zarif juga sempat membuat panggilan telepon mengenai insiden ini.
"Kami membahas pemulangan jenazah para korban Ukraina dan juga peran Ukraina dalam penyelidikan bersama, khususnya, mengenai kotak hitam."
"Tuntutan kami tetap tidak berubah," tulis Prystaiko di Twitter (17/1/2020).
Perlu diketahui, jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines itu selang beberapa jam setelah Garda Revolusi meluncurkan serangan rudal balistik ke pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat.
Hantaman rudal tersebut merupakan serangan balasan atas drone yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad pada Kamis malam (2/1/2020).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/ Tiara Shelavie)