Deteksi Virus Corona di Indonesia, UNAIR Akui Miliki Alat Pendeteksi dengan Keakuratan Capai 99%
Deteksi Virus Corona di Indonesia, UNAIR Pastikan Miliki Alat Deteksi Virus yang Keakuratannya Capai 99 %
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Airlangga Surabaya memastikan telah memiliki alat pendeteksi virus corona yang keakuratannya mencapai 99 %.
Diketahui Universitas Airlangga Surabaya telah bekerjasama dengan Universitas Kobe di Jepang untuk pengadaan reagen khusus yang spesifik mengidentifikasi virus corona.
Alat pendeteksi virus corona tersebut keakuratannya mencapai 99 % karena adanya parameter ukur.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih, dalam acara Primetime News yang diunggah di kanal Youtube Metrotvnews, Senin (10/2/2020).
"Reagennya sangat spesifik yang memang digunakan untuk mengidentifikasi virus, bahkan standart positifnya di dalam reagen nanti bisa muncul," ujar Mohammad Nasih.
Penelitian virus corona baru ini dilakukan di Laboratorium Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga Surabaya.
Tim peneliti melakukan pemeriksaan dengan menggunakan sampel dahak dari penderita gangguan saluran pernafasan.
"Dalam hal ini nantinya akan ada empat tahap, mulai dari people under observation, suspec, pro people, dan terakhir confirm. Jadi jika setelah semuanya di periksa hasilnya positif ya kita yakin memang betul - betul terinfeksi 2019 - nCoV," tutur Inge Lucida, Ketua LPT UNAIR Surabaya.
Reagen yang diketahui baru datang 1 Februari 2020 ini sesuai dengan standart WHO dan hanya dimiliki dua lembaga di Indonesia, yakni UNAIR Surabaya dan Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan.
Baca: Wabah Corona Masih Marak, Wishnutama Sebut Februari hingga April sebagai Masa Kritis Pariwisata
Baca: Gara-gara Virus Corona, Kasino di Makau Harus Tutup hingga Berakibat Rugi Besar
Sebelumnya telah ada satu WNI di Singapura yang dinyatakan positif virus corona dan kondisinya kini sudah mulai stabil.
Pemerintah Indonesia memastikan belum ada warga yang positif terinfeksi virus corona yang masuk dalam wilayah Indonesia.
Achmad Yurianto, selaku Sesditjen P2P Kemenkes mengatakan bahwa memang benar belum ada warga Indonesia yang terinfeksi virus corona.
"Sebenarnya kita tidak akan menggunakan terminologi kebal, data yang kita miliki sampai dengan hari ini ada sekitar 58 pasien yang dikirim ke kita dari 16 provinsi dan 29 rumah sakit, semuanya menunjukkan bahwa hasilnya memang negatif. Sehingga base on data, memang belum ada yang terinfeksi virus corona," ujar Achmad Yurianto.
Indonesia sudah memiliki protokol pemeriksaan virus sudah lama, apalagi untuk virus corona.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.