Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Remaja Rela Ditembak Demi Lindungi 8 Orang Ternyata Kerap Diintimidasi di Sekolah

Dia menghadang penjahat akhirnya tewas tertembak.Kisah pilu remaja tersebut dikisahkan oleh sahabatnya sampai menangis dan berlutut di jasad.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Kisah Remaja Rela Ditembak Demi Lindungi 8 Orang Ternyata Kerap Diintimidasi di Sekolah
Kolase Thai local media/Facebook
Dia menghadang penjahat akhirnya tewas tertembak.Kisah pilu remaja tersebut dikisahkan oleh sahabatnya sampai menangis dan berlutut di jasad. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah heroik terkuak dari peristiwa brutal di Thailand.

Seorang remaja menjadi penyelamat warga dari aksi keji oknum tentara di sebuah mal beberapa waktu lalu.

Dia mencoba menghadang penjahat tersebut akhirnya tewas tertembak.

Kisah pilu remaja tersebut dikisahkan oleh sahabatnya sampai menangis dan berlutut di samping jasad yang ia panggil pahlawan.

Motif pelaku penembakan di Thailand diduga akibat 'perselisihan utang'. Tercatat 26 orang tewas akibat penembakan ini.
Motif pelaku penembakan di Thailand diduga akibat 'perselisihan utang'. Tercatat 26 orang tewas akibat penembakan ini. (MCOT / MCOT Public Company Limited / AFP)

Dikutip dari mothership.sg, seorang remaja berusia 18 tahun tewas saat menyelamatkan delapan orang dalam peristiwa penembakan brutal di Thailand.

Penembakan itu terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21 yang terletak di Korat.

Baca: Hilang di Tengah Wabah Corona dan Isu Penembakan Pejabat Korea Utara, Kim Jong Un Akhirnya Muncul

Menurut Taiguo.com, remaja bernama Athiwat Promsuk saat itu berada di ruang dingin bersama warga lainnya pada 9 Februari.

Berita Rekomendasi

Saat itu pria bersenjata, tersangka penembakan melakukan aksinya masuk untuk menembaki pengunjung mal.

Athiwat kemudian mencoba untuk mencegah penembak masuk ke ruangan.

Sementara delapan orang lainnya di ruangan itu mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Teman sekelas Athiwat, yang juga berada di mal hari itu, mengatakan kepada Khaosod English bahwa dia tak bertemu dengan Athiwat sekitar pukul 8 malam.

Namun ternyata dia menyaksikan temannya itu menjadi korban meninggal insiden penembakan.

Dia terkejut, hingga berlutut sembari menangis.

Kata dia, Athiwat adalah "pahlawan yang menyelamatkan nyawa delapan orang".

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas