Tunda Nikah Demi Selamatkan Pasien Corona, Dokter Muda di Wuhan Malah Meninggal Tertular Corona
Seorang Dokter Muda Meninggal setelah terjangkit virus corona. Sebelumnya, dokter berusia 29 tahun tersebut memilih membantu mengobati pasien corona
Editor: Sugiyarto
Total, 74.685 orang seantero Negeri "Panda" terjangkit Covid-19, dengan 2.236 korban Meninggal setelah otoritas mengumumkan 118 kasus kematian baru.
Jumlah tersebut termasuk lebih dari 500 kasus infeksi yang ditemukan di penjara seantero China, yang membuat pemerintah melakukan revisi.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, virus tersebut harus dianggap sebagai "musuh publik nomor satu".
"Jika kita tidak menghantamnya dengan keras menggunakan peluang yang diberikan, maka virus ini akan menjadi masalah besar," tegas Tedros.
Pemerintah pusat China dikabarkan memberikan kompensasi sebesar 3.000 yuan, sekitar Rp 5,8 juta, bagi keluarga tim medis yang tertular.
Sementara, jika dokter atau perawat itu Meninggal setelah dirawat, bakal mendapat "dana dukacita" 5.000 yuan, atau Rp 9,7 juta.
Dokter pendeteksi virus corona Meninggal
Sebelumnya, duka mendalam dirasakan warga China, setelah dokter Li Wenliang Meninggal.
Dokter Li adalah dokter yang pertama kali mengeluarkan peringatan wabah virus corona di China.
Ungkapan duka dari warga China tertuang dalam banyak postingan, di akun media sosial (medsos) Weibo.
Pada Jumat (7/2/2020) dini hari waktu setempat, dokter Li Wenliang Meninggal, setelah tertular virus corona saat merawat pasien di Wuhan.
Desember lalu, dia mengirim pesan ke sesama petugas medis untuk memperingatkan virus, yang dia pikir mirip SARS - virus corona mematikan lainnya.
Tetapi, dia diberitahu oleh polisi untuk "berhenti membuat komentar palsu".
Ia juga diselidiki karena "menyebarkan desas-desus".
Menanggapi hal tersebut, ayah Li, Li Shuyin membantah tuduhan, yang ditujukan ke anaknya itu.
"Kurasa dia bukan penyebar rumor."