Suaminya Tampak Menghindar saat Hendak Dipeluk di Depan Umum, Istri Mahathir: Jangan Malu-malu
Di tengah panasnya pemberitaan PM Malaysia, sebuah momen mengharukan tercipta antara Mahatir dan sang istri
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
"Ini tidak benar, tetapi ini adalah kemampuan Najib Abdul Razak bahwa mereka tidak lagi melihat Najib sebagai yang salah, mereka siap untuk mencium tangan Najib," kata Mahathir.
Namun, kata Mahathir, Muhyiddin terus berusaha membujuknya untuk memimpin Bersatu keluar dari Pakatan Harapan, katanya.
Mahathir mempertanyakan mengapa ia harus meninggalkan Pakatan Harapan yang memberinya dukungan penuh hanya untuk menerima Najib.
"Saya bersedia menerima (individu) anggota Umno tetapi tidak secara terpisah."
"Sebaliknya, Ahmad Zahid Hamidi (presiden Umno) ingin bergabung dengan pemerintah persatuan ini sebagai Umno. Ini, saya tidak bisa menerima."
"Jika kita tidak percaya pada DAP, kita harus menemukan cara untuk memperkuat Bersatu," katanya.
Mahathir mengatakan, dia prihatin bahwa jika pemerintah baru dipasang dengan Najib di dalamnya, itu mungkin mempengaruhi keputusan tertentu yang dibuat oleh pengadilan.
Ketika dia meminta lebih banyak waktu, kata Mahathir, sampai setelah pengadilan pidana para pemimpin Umno diselesaikan.
Muhyiddin mengatakan kepadanya "politik lebih penting daripada prinsip".
"Tapi Muhyiddin mau menerima apa saja. Dia mengatakan politik lebih penting daripada prinsip."
"Dia berkata akankah aku mendukungnya, aku berkata aku tidak punya pilihan, apakah aku mendukungnya atau tidak, tidak relevan."
"Dia berkeliling dan mengatakan saya mendukung pencalonannya sebagai perdana menteri," kata Mahathir.
Tetapi selama pertemuan dewan tertinggi Bersatu Minggu lalu, Mahathir mengatakan dia telah meminta dewan untuk tidak membuat keputusan untuk meninggalkan Harapan.
"Tetapi pada akhirnya, Bersatu memutuskan untuk meninggalkan Harapan."
"Dengan itu, Harapan telah kehilangan mayoritas dan tidak bisa menjadi pemerintah lagi," katanya.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Whiesa)