Tentara AS Menarik Diri dari 3 Pangkalan Militer di Irak
Tentara Amerika Serikat (AS) meninggalkan tiga dari delapan pangkalan militer AS di Irak, tanda AS secara dramatis mengurangi jejaknya di negara itu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Pada saat itu, kelompok-kelompik yang berafiliasi dengan PMF, terutama Kataib Hezbollah dan Brigade al-Tofof, memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Mereka bersama bertempur melawan ISIS di kedua sisi perbatasan.
Itu adalah situasi yang tidak nyaman bagi kedua belah pihak.
Tetapi mereka memiliki musuh yang sama untuk dikalahkan.
Lebih lanjut, tentara Irak bertindak sebagai perantara seringkali mengkoordinasi operasi paralel terhadap ISIS.
Suasana Berubah Dramatis
Tetapi selama perjalanan terakhir korespoden BBC pada bulan Desember 2018, suasana di daerah tersebut telah berubah secara dramatis.
Kelompok-kelompok yang didukung Iran telah menjadi bagian dari pasukan keamanan resmi Irak dan mendapatkan kekuasaan.
Tahun itu hanya satu bendera yang berkibar di al-Qaim, Amerika telah mengambil kendali pangkalan itu.
Namun di luar pangkalan, jalan-jalan dipenuhi dengan bendera dan papan iklan PMF yang menggambarkan pemimpin tertinggi Iran, seorang lelaki yang oleh beberapa kelompok PMF anggap sebagai pemimpin dan komandan agama mereka.
Konvoi AS harus melewati pos pemeriksaan yang dikendalikan PMF untuk melakukan perjalanan ke pangkalan artileri mereka di perbatasan Suriah.
Tetapi PMF mulai membuat oposisi mereka terhadap kehadiran pasukan AS di Irak, dengan mengatakan bahwa mereka mampu menangani ancaman apa pun dari IS saja.
Diketahui, Kataib Hezbollah menuduh AS menyerang pangkalannya di dekat perbatasan Suriah, sesuatu yang sering dibantah koalisi pimpinan AS.
"Kami akan membuat mereka pergi jika mereka tidak ingin pergi," seorang komandan Kataib Hezbollah yang menyebut dirinya Abu Ameneh mengatakan kepada kami dalam sebuah wawancara di markas PMF di Baghdad.