Para Ahli Khawatirkan Hoaks yang Menyebar di Irak di Tengah Wabah Covid-19
Berbagai negara berjuang menemukan obat untk covid-19 dan ahli khawatir dengan semakin merebaknya berita hoaks di tengah kekhawatiran pandemi global
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai negara tengah berjuang menemukan obat untuk Covid-19.
Terkait hal ini, para ahli khawatir dengan semakin merebaknya berita hoaks di tengah kekhawatiran pandemi global.
Pada Minggu (22/3/2020) beberapa outlet media Irak melaporkan perusahaan farmasi, Pioneer.
Dilansir Al Jazeera, perusahaan itu berencana merilis obat yang diklaim dapat mengobati Covid-19.
'Breaking: Perusahaan farmasi Irak, Pioner, mengonfirmasi sekarang ada perawatan untuk virus corona', lapor satu di antara saluran televisi Irak.
"Kami sedang menunggu pernyataan dari Kementerian Kesehatan," tambahnya.
Untuk diketahui, berita tersebut muncul tak lama setelah Pioneer menerbutkan siaran pers di halaman Facebooknya.
Baca: Hari Pertama Lockdown, Pemerintah India Melarang Ekspor Klorokuin dan Alat Medis Khusus Covid-19
Baca: Tegaskan Belum Ada Obat untuk Virus Corona, Jokowi: Klorokuin Ini Bukan Obat First Line
Hydroxychloroquine
Lebih jauh, dalam siaran pers itu disebutkan, perusahaan Pioneer akan menyediatan obat-obatan seperti hydroxychloroquin sulphate, azithromycin, dan zitroneer gratis bagi rakyat Irak.
Obat-obatan itu diklaim akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan.
Namun, tidak ada konfirmasi bahwa obat itu telah terbukti digunakan untuk mengobati Covid-19.
Beberapa jam kemudian, serangkaian laporan membanjiri saluran berita Irak dan media lokal lainnya tentang pengobatan tersebut.
HOAX
Tetapi pada kesokan paginya, Pioneer mengeluarkan rekaman video yang direkam pada Senin (23/3/2020) yang berisi klarifikasi.