Spanyol Kewalahan Tangani Korban Corona, Arena Skating di Madrid Jadi Kamar Mayat Darurat
Spanyol kini tengah berjuang mengatasi krisis kesehatan yang semakin cepat seiring menteri senior pemerintah didiagnosis mengidap virus corona.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Korban meninggal dunia akibat virus corona di Spanyol melonjak 738 kasus semalam. Angka itu melampaui angka kematian di China, tempat penyakit itu berasal.
Spanyol kini tengah berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan yang semakin cepat seiring menteri senior pemerintah lainnya didiagnosis mengidap virus itu.
Melansir Reuters, dengan angka kematian corona mencapai 3.434 kasus, Spanyol sekarang menduduki posisi tertinggi kedua secara global setelah Italia yang mencatatkan 6.820 kasus.
Rumah jompo di seluruh Spanyol telah kewalahan oleh penyebaran kasus ini. Sementara, arena skating di Madrid telah berubah menjadi kamar mayat darurat.
Polisi berjaga pada hari Rabu di luar arena skating, yang biasanya menjadi tempat populer untuk pesta ulang tahun anak-anak, ketika mobil jenazah tiba di gedung tersebut.
Reuters juga memberitakan, Wakil Perdana Menteri Spanyol Carmen Calvo telah dites positif terkena virus corona.
Dengan demikian, dia menjadi anggota kabinet ketiga yang terinfeksi. Meski demikian, Calvo dilaporkan dalam kondisi baik.
Akibat kondisi itu, jalan-jalan luas di Madrid dan Barcelona praktis sepi. Begitu pula dengan kota-kota dan desa-desa di seluruh Spanyol.
Sementara, mobil pemadam kebakaran dan traktor menyemprotkan desinfektan ke jalan-jalan yang bersih.
Pihak berwenang mulai melakukan pengujian massal untuk pekerja publik di sebuah tempat pameran di Madrid, salah satu daerah yang paling terpukul.
Staf medis Spanyol telah mengambil tuntutan hukum terhadap pemerintah, mengeluhkan kurangnya peralatan pelindung dasar seperti masker, scrub dan sarung tangan.
Menurut Kepala Angkatan Bersenjata Miguel Villarroya, Rabu (25/3/2020), tentara Spanyol telah meminta NATO untuk pengadaan ventilator, perlengkapan pelindung dan peralatan pengujian.
"Pemerintah telah memesan masker, sarung tangan, alat uji, dan ventilator senilai 432 juta euro (US$ 467 juta) untuk dikirimkan selama delapan minggu ke depan, dengan batch besar pertama diharapkan minggu ini," kata Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa.
Dalam contoh bagaimana perusahaan mengubah jalur perakitan untuk menghasilkan produk medis, sebuah pabrik sepatu di Spanyol utara telah beralih untuk membuat masker pelindung sederhana - pertama untuk personelnya sendiri dan kemudian untuk didistribusikan kepada masyarakat.