Menteri Senior Malaysia: Jangan Berlebihan Melakukan Pembelian Jelang Ramadan
Pemerintah Malaysia memperingatkan warganya, terutama umat Muslim untuk tidak melakukan pembelian berlebihan menjelang Ramadan 2020.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Malaysia memperingatkan warganya, terutama umat Muslim untuk tidak melakukan pembelian berlebihan menjelang Ramadan 2020.
Dikutip Tribunnews dari harian metro, sebagai mana yang disampaikan oleh Menteri Senior (klaster Keamanan) Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, Kamis (23/4/2020).
Ismail Sabri menegaskan, pasokan barang-barang kebutuhan pokok memadai.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen (KPDNHEP) dan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan (MOA) telah melakukan pemantauan terhadap pasokan tersebut.
Baca: Larangan Mudik Mulai Jumat 24 April, PNS yang Nekat Siap-siap Dapat Sanksi Keras dan Tegas
Baca: Soal Larangan Mudik, India Punya Kebijakan Beda dari Indonesia
Dalam hal ini, kata Ismail Sabri, pasokan makanan sehari-hari, seperti beras, buah, sayuran, ikan, ayam, daging, telur, dan susu segar sudah lebih dari cukup.
"Seperti yang kita tahu, pekan ini kita akan berpuasa," kata Ismail Sabri.
"Saya percaya umat Islam pasti akan melakukan persiapan, termasuk berbelanja untuk Ramadan," tambahnya.
"Oleh karena itu, saya menyarankan Anda untuk merencanakan pembelian," paparnya.
Sehingga, kata Ismail Sabri, warga Malaysia tidak perlu bereaksi berlebihan selama pembelian.
"Saya berharap, setiap saaat di pasar dan supermarket, mematuhi perintah pemerintah, termasuk jarak sosial," paparnya.
Warga yang Ingin Pulang Kampung Mengisi Aplikasi Pendaftaran Mulai 25 April 2020
Mengutip BeritaHarian, Ismail Sabri mengatakan, aplikasi tersebut dapat dilakukan secara online atau di kantor polisi terdetak.
Namun, izin untuk mengirim mereka pulang masih dalam tinjauan dan saran dari Depertemen Kesehatan (Depkes).
Dalam konferensi pers, setelah Pertemuan Menteri Khusus terkait Implementasi Komando Pengendalian Gerakan (GPP) di Putrajaya, Kamis (23/4/2020) Ismail Sabri memberikan keterangan lebih lanjut.
"Mereka dapat mulai melaporkan ke polisi secara online, melalui aplikasi Gerak Malaysia, yang merupakan kolaboriasi antara polisi dan Kementerian Komunikasi dan Multimedia (MOH) mulai 25 April 2020," katanya.
"Bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas ponsel pintar dan semacamnya, aplikasi dapat dibuat di kantor polisi terdekat," terangnya.
Baca: Warga Malaysia yang Ingin Pulang Kampung Harus Daftar ke Polisi Mulai 25 April 2020
Baca: Keputusan Brilian Pebulu Tangkis Malaysia Beralih dari Sektor Tunggal ke Ganda
"Tetapi harus membuat janji terlebih dahulu untuk menghindari antrean di kantor polisi," paparnya.
Lebih jauh, Ismail Sabri mengatakan, dia akan meninjau setiap aplikasi terlebih dahulu.
Bila diizinkan, langkah ini diharapkan akan terealisasi pada 1 Mei 2020 mendatang.
"Mereka yang mendaftar harus memberikan nama mereka, berapa banyak anggota keluarga dan ke mana harus pergi, dari desa mana, zona merah atau hijau, dan sebagainya," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)