VIRAL Korea Selatan, 18 Jam Kerja hingga Meninggal, Jasad WNI Anak Buah Kapal China Dibuang ke Laut
Media Korea Selatan memberitakan pelanggaran hak asasi manusia yang diterima pelaut Indonesia di atas kapal nelayan China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Akan diserahkan kepada 'ahli uang'. Dengan membuat surat pernyataan ini sudah ada persetujuan kedua orang tua saya dan tidak akan membawa masalah ke kepolisian atau hukum Indonesia," tambah Hansol yang membacakan surat pernyataan tersebut.
"Demikianlah surat pernyataan tersebut, saya buat dalam keadaan sehat tanpa ada paksaaan dari pihak mana pun," lanjutnya.
Hansol menerangkan, surat pernyataan tersebut ditanda tangani di atas meterai.
Kesaksian Pelaut Indonesia
Masih dikutip dari MBC, sejumlah pelaut Indonesia yang tidak disebutkan namanya memberikan keterangan.
"Saya tahu, saya akan pergi ke tanah terdekat dan mengkremasi tubuh," kata Pelaut Indonesia A.
Kru pelaut bersaksi, kondisi kapal tersebut buruk dan eksploitsi tenaga kerja terus berlanjut.
Rupanya, para pelaut Indonesia yang meninggal itu sudah hampir satu bulan sakit.
Secara terpisah, pelaut Indonesia B, juga memberikan kesaksian.
"Rekan-rekan meninggal pada awalnya sempat merasakan mati rasa di kaki," katanya.
"Kaki-kaki mulai membengkak. Kaki mulai membengkak,"
"Bengkak itu langsung menyerang ke badan, hingga sulit bernapas," terang pelaut Indonesia B.
Ia menerangkan, mayoritas pelaut China minum air kemasan.
Tetapi, pelaut Indonesia minum air laut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.