Korea Utara Dikabarkan Tutup Wilayah Perbatasan setelah China Alami Gelombang 2 Covid-19 di Shulan
Korea Utara kabarnya mengunci sebuah kota utama dekat perbatasan, kabar ini dikaitkan dengan penyebaran Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Meski ditutup, para pedagang tetap memaksa untuk masuk ke kota perbatasan utama itu.
Menurutnya para oknum itu mencoba masuk ke kota dengan cara ilegal.
"Beberapa pedagang mencoba memasuki kota melalui jalan tidak resmi (dengan memanjat pagar kawat berduri), tetapi jika mereka tertangkap mereka akan dihukum berat," kata sumber itu kepada RFA.
"Kami sedang menunggu kuncian dicabut sesegera mungkin," tambahnya.
Militer AS mencurigai adanya kasus infeksi Covid-19 di Korea Utara.
Rezim Kim Jong Un diyakini menerima bantuan dari negara lain untuk memerangi wabah tersebut.
Meski terus berdalih tidak memiliki virus, negara tetangganya yakni Korea Selatan, China, dan Rusia memiliki angka infeksi yang tinggi.
China Lockdown Kota Shulan Berbatasan dengan Korea Utara
Ketika dunia masih berusaha menyelesaikan gelombang pertama pandemi Covid-19, China justru datang dengan kabar wabah gelombang kedua.
Dikutip dari Quartz, kini kebanyakan infeksi bersumber di daerah China timur laut.
Adalah Shulan, sebuah kota kecil di Provinsi Jilin yang disinyalir memiliki gelombang dua wabah corona.
Kota Shulan bertetangga langsung dengan Korea Utara dan Rusia.
Baca: China Laporkan Kenaikan Kasus Baru Covid-19 di Wuhan Setelah Sebulan Bebas Kasus
Baca: Penyebaran Virus Corona Menurun, Berbagai Tempat di China Tetap Terapkan Prosedur Kesehatan
Wilayah yang tak seberapa luas ini sudah dikunci atau lockdown sejak Sabtu lalu.
Pemerintah setempat mengarantina lebih dari 630.000 penduduk dan transportasi umum ditangguhkan.