Selama Corona, Rusia Tambah Kepemilikan Emas dan Cadangan Devisa
Kepemilikan emas dan mata uang asing Rusia telah mencapai 566 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per 1 Mei 2020
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Kepemilikan emas dan mata uang asing Rusia telah mencapai 566 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per 1 Mei 2020, menurut data terbaru yang dirilis oleh bank sentral negara itu.
Cadangan devisa pun tumbuh 2,53 miliar dolar AS atau naik 0,4 persen pada bulan lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (15/5/2020), regulator mengatakan bahwa kepemilikan mata uang memang menurun 0,8 persen pada bulan April, menjadi 440 miliar dolar AS.
Namun pada saat yang sama, nilai emas moneter mengalami kenaikan sebesar 5,2 persen, berjumlah lebih dari 126 miliar dolar AS.
Perlu diketahui, cadangan internasional negara merupakan aset asing yang sangat likuid.
Ini terdiri dari stok emas moneter, mata uang asing, serta aset Special Drawing Right (SDR) yang dimiliki oleh Bank Sentral Rusia (CBR) dan pemerintah negara itu.
Tingkat kepemilikan saat ini pun hampir mencapai 20 persen lebih tinggi dari target sebesar 500 miliar dolar AS yang ditetapkan oleh CBR beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, Rusia telah meningkatkan cadangan internasionalnya selama empat tahun berturut-turut.
Tahun lalu, pertumbuhannya mencapai hampir 86 miliar dolar AS, sementara tahun 2018 dan 2017 mengalami peningkatan masing-masing sekitar 33 miliar dolar AS dan 55 miliar dolar AS.
Selama beberapa tahun terakhir, negara tersebut juga telah membentuk kembali kepemilikan internasionalnya.
Tahun lalu, Bank Rusia melaporkan bahwa bagian greenback turun dari 43,7 persen menjadi 23,6 persen dalam dua belas bulan, tepatnya sejak Maret 2018.