Pilot Diselidiki untuk Ungkap Sebab Jatuhnya Pesawat di Pakistan, Insiden Memakan 97 Korban Jiwa
Penyebab jatuhnya sebuah pesawat dari maskapai Pakistan International Airlines (PIA) masih terus diselidiki.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Pilot diarahkan oleh pengawas lalu lintas udara untuk membawa pesawat ke 3.000 kaki, tetapi ia hanya berhasil 1.800."
"Ketika kokpit diingatkan untuk pergi ke tingkat 3.000 kaki, petugas pertama mengatakan 'kami sedang mencoba'," jelas laporan itu.
Para ahli mengatakan, kegagalan untuk mencapai ketinggian yang diarahkan menunjukkan bahwa mesin tidak merespons.
Setelah itu pesawat miring dan jatuh secara tiba-tiba.
"Pesawat itu turun terlalu cepat, hampir jatuh," ujar seorang sumber yang mengetahui laporan tersebut.
Para penyelidik sedang mencoba memastikan mengapa pilot tidak pernah memberi tahu ATC tentang keadaan darurat, kerusakan, kegagalan mesin, atau kebakaran di pesawat.
Laporan itu juga menekankan bahwa jarang terjadi masalah teknis di lokasi kejadian itu di waktu yang sama.
Sama halnya dengan kru kokpit dan pilot, pihak ATC juga turut diperiksa.
Laporan itu mempertanyakan mengapa dan bagaimana sistem alarm di dalam kokpit gagal memperingatkan pilot tentang keadaan darurat yang akan datang.
Di lain sisi Chief Executive Officer PIA, Arshad Malik mengatakan bahwa kotak hitam pesawat telah diserahkan kepada tim investigasi.
Baca: Kemenlu: Tidak Ada WNI dalam Kecelakaan Pesawat Pakistan
Baca: Pesawat Pakistan PIA Jatuh di Permukiman Karachi, 80 Jasad Telah Ditemukan
Tim tersebut dipimpin oleh Presiden Badan Kecelakaan dan Investigasi Pesawat, Muhammad Usman Ghani.
Diharapkan laporan tentang insiden kecelakaan pesawat ini akan diserahkan secara lengkap dalam waktu setidaknya tiga bulan.
Menurut departemen teknik dan pemeliharaan PIA, pemeriksaan terakhir pesawat dilakukan pada 21 Maret tahun ini.
Selain itu, pesawat tersebut juga baru diterbangkan dari Muscat ke Lahore sehari sebelum kecelakaan.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah Pakistan mengizinkan operasi penerbangan domestik terbatas dari lima bandara utama yakni Islamabad, Karachi, Lahore, Peshawar dan Quetta mulai 16 Mei.
Namun setelah tragedi ini, PIA membatalkan penerbangan domestiknya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)