Yayasan Amakudari Jepang Terima Proyek 76,9 Miliar Yen, 74,9 Miliar Yen Diberikan ke Dentsu
METI bertanggungjawab atas proyek tersebut dan sebagai pelaksanaannya telah melakukan penawaran kompetitif secara umum.
Editor: Dewi Agustina
Partai oposisi menduga kuat bantuan pandemi corona diobyekkan untuk cari untung beberapa oknum pejabat Jepang saja.
Baca: Peringati Hari Lahir Pancasila, Kementerian PPPA Beri 1.280 Bantuan Spesifik Perempuan dan Anak
Bantuan pemerintah kepada UKM di Jepang sebantak 1,5 juta perusahaan, dan tercatat akan mengeluarkan uang sekitar nantinya 2 triliun 317,6 miliar yen dalam anggaran tambahan pertama pada bulan April 2020.
Untuk itu dibuka pusat operasi dan tempat dukungan aplikasi yang terbuka di sekitar 400 lokasi di berbagai tempat di Jepang dengan biaya proyek diberikan 76,9 miliar yen ke yayasan tersebut.
Aplikasi untuk manfaat berkelanjutan tersebut dimulai efektif dari tanggal 1 Juni 2020.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri pada awalnya mengatakan bahwa pembayaran dapat dilakukan dalam waktu sekitar dua minggu setelah aplikasi, tetapi ada kasus-kasus yang memerlukan waktu lebih lama dari itu.
Baca: Kemenkop Usut 15 Koperasi Simpan Pinjam Ilegal, Sebagian Besar tak Berbadan Hukum
Sulit untuk terhubung ke beranda aplikasi dan pusat panggilan. Saat ini, sekitar 750.000 kasus, 60 persen dari jumlah aplikasi belum disediakan.
Pihak METI yang bertanggung jawab atas bisnis ini, mengatakan tidak ada masalah, tetapi belum menjelaskan rincian rasionalisasi biaya biaya tersebut.
Demikian pula kelompok yayasan maupun Dentsu tidak memberikan penjelasan dari keadaan sebenarnya dari bisnis di mana sejumlah besar pajak rakyat diinvestasikan telah hilang.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com